Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat bakal membuka lelang pembangunan sembilan bendungan baru hingga awal Desember 2019.
Pelelangan sembilan proyek bendungan ini sekaligus menuntaskan program pembangunan 65 bendungan yang dicanangkan sejak 2015.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan bahwa sembilan bendungan yang akan dilelang tersebar di Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra.
Sepanjang 2019, katanya, sebanyak 15 bendungan dijadwalkan rampung menyusul 14 bendungan lain yang sudah beroperasi, sedangkan 27 bendungan masih dalam tahap konstruksi.
"Dari 65 bendungan semua sudah terkontrak kecuali yang sembilan bendungan. Dari 65 [bendungan], target kami selesai 29 bendungan [pada akhir 2019]," ujar Yogi, Jumat (12/7/2019).
Sembilan proyek yang akan dilelang di paruh kedua 2019 mencakup Bendungan Mbay (Nusa Tenggara Timur), Jenelata (Sulawesi Selatan), Pelosika (Sulawesi Tenggara), Jragung (Jawa Tengah), Riam Kiwa (Kalimantan Selatan), Tiro (Nanggroe Aceh Darussalam), Budong-Budong (Sulawesi Barat), Ameroro (Sulawesi Tenggara), dan Tiu Suntuk (Nusa Tenggara Barat).
Sebelumnya, Yogi mengatakan bahwa biaya pembangunan sembilan bendungan diperkirakan mencapai Rp21 triliun. Pembangunan bendungan diperkirakan memakan waktu 3 tahun—4 tahun sehingga konstruksi bendungan baru akan rampung pada 2023—2024. Kntrak pembangunan bendungan menggunakan anggaran tahun jamak.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR, Ni Made Sumiarsih menambahkan, Bendungan Tiu Suntuk akan menjadi bendungan pertama yang akan dilelang tahun ini.
"Minggu depan mungkin kami bisa lelang karena itu paling siap. Selanjutnya [Bendungan Ameroro]. Paling lambat awal Desember sudah dimulai semua," jelasnya.