Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Marga Sarana Jabar masih belum mengetahui penyebab yang pasti dari ambruknya bekisting pier head ke-10 dari proyek jalan tol Bogor Ring Road seksi 3A pada Rabu (10/7/2019) subuh.
Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Alfiandra mengatakan bahwa terdapat 57 pier head yang harus dilakukan pengecoran, sedangkan pier head yang ambruk adalah pier head ke-10, yang mana pada pier head 1, pier head dengan metode dan prosedur operasi standar yang sama semua tidak ada masalah. Namun, pada pagi hari ini tiba-tiba ambruk.
"Cuma yang saya heran, pukul 5 pagi surveyor PT PP masih menghitung penurunan konstruksi karena yang dicor volumenya besar itu masih 6 milimeter, 7 milimeter, dan 10 milimeter dari maksimal 1 sentimeter, pukul 5.15 pagi kepala proyek telepon saya, katanya sudah ambruk," ujarnya kepada Bisnis, saat dihubungi via telepon, Rabu (10/7/2019).
Alfiandra mengatakan bahwa yang diprioritaskan saat ini adalah kelancaran lalu lintas Jalan Soleh Iskandar yang sedang dibersihkan sehingga bisa dilewati para pengendara dan tidak mengganggu lalu lintas.
Setelah itu, dirinya bersama dengan PT PP akan mencari tahu lebih lanjut penyebab pasti ambruknya tol BORR Seksi 3A ini. Dugaan sementara, kata Alfiandra, adalah penurunan performa penyangga besi.
"Kalau saya lebih curiga ke penyangga besi yang performanya sudah turun, setelah nanti tau penyebabnya apa baru bisa memutuskan apakah akan mengganti metode dan SOP [standard operating procedure]-nya," katanya.
Baca Juga
Proses pembuatan ulang pier head ke-10 ini, menurut Alfiandra, dapat dilakukan dengan cepat karena konsentrasi tinggi, tidak lebih dari 2 minggu.