Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh Investasi Besar, Ganjar Pranowo Ajak Kabupaten Kota di Jateng Arisan

Pada 2018, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah mencapai 5,32%.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah)./ANTARA-Wibowo Armando
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah)./ANTARA-Wibowo Armando

Bisnis.com, BOGOR — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Jawa Tengah membutuhkan investasi sekitar Rp700 triliun untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 7%.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ganjar seusai mengikuti rapat terbatas membahas percepatan pembangunan Jawa Tengah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Bogor, Jawa Tengah, Selasa (9/7/2019).

Pada 2018, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi salah satu provinsi terbesar di Indonesia itu mencapai 5,32%.

"Kalau tadi saya propose [usulkan di rapat terbatas] untuk pertumbuhan ekonomi 7% kami butuh Rp700-an triliun. Oke, itu kalau diungkit pertama minimal Rp432 triliun. Caranya bagaimana? Kami arisan. Kabupaten atau kota kamu mau berapa, provinsi berapa, nasional berapa," kata Ganjar.

Kendati demikian, investasi dari kabupaten, kota atau provinsi itu terbatas. Dengan demikian, ujar Ganjar, Jawa Tengah harus mengajak Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN).

"Terus kemudian apalagi, scheme. Scheme mau masuk dengan cara utang, atau kita mengeluarkan obligasi daerah. Ini cara-cara pembiayaan agar kemudian itu bisa masuk lebih banyak," kata Ganjar.

Ganjar menyatakan Provinsi Jawa Tengah bersaing dengan negara Asia Tenggara, Vietnam, dalam mendatangkan investor untuk menanamkan investasinya. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyatakan Jawa Tengah bersaing dengan Vietnam, bukan dengan provinsi tetangga. Seperti diketahui, Jawa Tengah bertetangga dengan Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta.

"Jadi katanya kami ini menarik buat investasi. Seksi sekali," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan sejumlah investor dari berbagai sektor seperti produk alas kaki, elektronik, tekstil sampai makanan dan minuman berminat berinvestasi di Jawa Tengah. Salah satu asal negara investor itu adalah Korea Selatan.

"Beberapa [investor] yang sudah masuk relatif kerasan dengan kultur, dengan kinerja masing-masing, nah ini mereka melihat Jateng seksi banget untuk mereka berinvestasi," kata Ganjar.

Untuk menarik investasi, Ganjar menyatakan pemerintah perlu memberikan sejumlah insentif kepada para investor. Salah satunya adalah tax holiday. Di samping itu, ujar Ganjar, para investor berharap pemberian izin oleh pemerintah tidak bertele-tele.

Dalam rapat terbatas yang juga diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut, Presiden Jokowi menyatakan Jawa Tengah memiliki kesempatan besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Oleh sebab itu, pemerintah pusat ingin memberikan backup bantuan yang diperlukan agar percepatan pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah betul-betul real [nyata], baik di sektor industri, terutama yang akan kita dorong berorientasi ekspor dan pariwisata," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper