Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat segera membuka tahap pelelangan proyek kerja sama preservasi jalan nasional di Sumatra Selatan.
Proyek ini akan menjadi yang proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) pertama di bidang jalan bukan tol.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan bahwa saat ini sudah ada enam peserta yang dinyatakan lulus tahap prakualifikasi.
Selanjutnya, dalam waktu dekat, tahap prakualifikasi bakal berlanjut sehingga tahap permintaan penawaran atau request for proposal (RfP). Tahap ini menandai pembukaan proses pelelangan.
Sugiyartanto menerangkan bahwa proyek preservasi jalan nasional ditawarkan sepanjang 30 kilometer di Sumatra Selatan.
Jalan tersebut menjadi bagian dari jalan lintas timur atau jalintim Sumatra. "Bulan ini kita mulai ke tahap request for proposal. Kami harapkan selesai lelangnya tahun ini," ujarnya kepada Bisnis.com, pekan lalu.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis.com, enam peserta sudah dinyatakan lulus prakualifikasi sejak Agustus 2018.
Keenam peserta itu adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT PP (Persero) Tbk., konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nusantara Infrastructure Tbk. dan PT Acset Indonusa Tbk., serta konsorsium PT Sumber Mitra Jaya dan Modern.
Secara umum, badan usaha yang memenangkan lelang akan mengerjakan paket preservasi jalan sepanjang 30 kilometer dengan investasi sebesar Rp1,34 triliun. Pembayaran akan dilakukan jika badan usaha memenuhi standar pelayanan minumum (SPM) yang telah disepakati. Adapun durasi kerja sama akan berlangsung selama 15 tahun.
Jalan nasional yang akan dipreservasi di Sumsel adalah ruas Jalan Sriwijaya Raya (6,30 kilometer), Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,20 kilometer), Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara (3,10 kilometer), Jalan Soekarno-Hatta (8,32 kilometer), Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar (4 kilometer), dan Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II (2,90 kilometer).