Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTU Jawa 7 Perlu 7 Juta Ton Batu Bara Setahun

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) membutuhkan 7 juta ton batu bara per tahun dalam memproduksi listrik untuk sistem Jawa Bali. 
Pekerja berkomunikasi dengan operator alat berat pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension 1x315 MW di Desa Lontar, Tangerang, Banten, Jumat (29/3/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Pekerja berkomunikasi dengan operator alat berat pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension 1x315 MW di Desa Lontar, Tangerang, Banten, Jumat (29/3/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, CILEGON – Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) membutuhkan 7 juta ton batu bara per tahun dalam memproduksi listrik untuk sistem Jawa Bali. 

Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS mengatakan saat ini konstruksi PLTU telah mencapai 99%. Rencananya, pada 15 Agustus 2019 akan dilakukan first sinkron dan menyusul pengujian-pengujian lainnya sebelum dinyatakan layak beroperasi komersial pada Oktober 2019. 

Sembari menunggu tahapan konstruksi, dermaga batu bara PLTU Jawa 7 yang akan mensuplai kebutuhan energi primer pembangkitan telah rampung dan siap beroperasi.

Dermaga tersebut terletak 100 kilometer sebelah barat laut Jakarta, di antara kota serang dan Cilegon atau berbatasan dengan cilegon 6 kilometer di sebelah barat, Serang 15 kilometer di sebelah timur, dan Pelabuhan Merak 13 kilometer di sebelah barat laut lokasi PLTU. 

Dermaga ini akan menampung dua tongkang 14.000 deadweight tonnage (DWT) dan dua kapal tunda atau tugboat ukuran 4.000 horse power (HP). 

Dermaga juga dihubungkan dengan jembatan trestle sepanjang 1.413 meter dan jembatan coastway 2.268 meter. 

Dermaga batubara PLTU Jawa 7 juga memiliki terminal kargo berkapasitas 1.000 DWT dan dilengkapi tanggul sepanjang 1.118 meter, serra konstruksi sistem pendingin. 

"Kebutuhan batu bara akan disuplai PLN Batu Bara, dan kebutuhannya akan sangat besar apalagi kalau beroperasi 2.000 MW," katanya, Jumat (5/7/2019).

Direktur Utama PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara mengatakan hal yang membedakan PLTU Jawa 7 dengan pembangkitan lainnya adalah penggunaan sistem angkut baru dengan conveyor tertutup yang memiliki panjang 4 kilometer.

Dengan conveyer berbentuk tabung, pengangkutan batu bara dipastikan tidak akan tumpah sama sekali sehingga lebih ramah lingkungan. Dalam satu harinya, akan ada 20.000 metrik ton batubara berkalori rendah yakni 4.200 kcal/kg yang akan diangkut untuk pengoperasian pembangkit. 

"Ini conveyor pertama dengan jenis tertutup, PLTU yang lain masih terbuka," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper