Bisnis, JAKARTA - Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde memiliki peluang besar untuk menjadi wanita pertama yang mengemban tugas pengelolaan kebijakan moneter zona euro.
Nama Lagarde resmi masuk ke dalam daftar nominasi calon pengganti Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi yang akan segera menghabiskan masa jabatan delapan tahunnya pada 31 Oktober mendatang.
Para pemimpin Eropa mengalihkan pilihan mereka terhadap mantan pengacara dan mantan menteri keuangan Perancis berusia 63 tahun tersebut, setelah menjalani rapat yang panjang pada Selasa (2/7/2019), di Brussels, yang juga diselingi dengan agenda penyerahan kepemimpinan Komisi Eropa kepada Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.
Dalam sebuah pernyataan, Lagarde mengatakan bahwa dia merasa terhormat telah dinominasikan dan untuk sementara waktu akan melepaskan tanggung jawabnya di IMF sementara anggota parlemen Uni Eropa berupaya untuk meratifikasi penunjukannya.
"Dia dipilih karena dia mengambil peran kepemimpinan yang tak terbantahkan di IMF dan saya pikir siapa pun yang bisa melakukan itu juga dapat memimpin ECB," kata Kanselir Jerman Angela Merkel, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (3/7/2019).
Presiden Perancis Emmanuel Macron turut menyatakan dukungannya dan menyampaikan bahwa Lagarde memiliki kualitas dan kompetensi untuk memimpin ECB. "Dia memiliki kredibilitas yang baik di pasar," kata Macron.
Dalam agenda perpindahannya dari Washington ke Frankfurt, di mana kantor ECB berada, Lagarde akan ditugaskan untuk mengelola kebijakan moneter dalam blok ekonomi yang terdiri dari 19 negara Eropa yang mengadopsi mata uang Euro.
Sebelumnya, Draghi mengatakan zona euro akan membutuhkan lebih banyak stimulus, kemungkinan dalam bentuk suku bunga yang lebih rendah hingga dimulainya kembali pelonggaran kuantitatif.
Inflasi berjalan hampir setengah dari target ECB hanya di bawah 2 persen meskipun tingkat suku bunga negatif bertahan selama bertahun-tahun, ditambah dengan pembelian obligasi sebesar 2,6 triliun euro atau senilai US$3 triliun.
Investor kemungkinan akan bertaruh bahwa sebagai pejuang krisis yang berpengalaman, Lagarde akan memiliki cara pandang yang sama dengan Draghi terkait kebijakan moneter yang agresif dan inovatif.
Di sisi lain, pencalonan Lagarde akan mengurangi kesempatan Gubernur Bundesbank yang lebih hawkish, Jens Weidmann, untuk maju memimpin ECB.
Pasar keuangan sudah memperkirakan penurunan suku bunga ECB akan terjadi pada bulan September, sejalan dengan prediksi oleh pengamat ECB di Bloomberg Economics dan Goldman Sachs Group Inc.
Adapun, Morgan Stanley mengatakan bahwa pencalonan Lagarde telah meningkatkan keyakinan mereka bahwa ECB pada akhirnya akan melanjutkan pembelian obligasi.