Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Subang, HKI : Potensinya Sangat Jelas

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) untuk mengembangkan kawasan industri di atas lahan seluas lebih dari 11.000 hektar di Subang.
Direktur Operasi PT Dahana Bambang Agung (kedua kanan) bersalaman dengan Compliance and Supply Chain Officer Johnex Explosive, Australia Heide Saenger (kanan) disaksikan Deputi Direktur Perencanaan Perusahaan dan Logistik Dahana Wildan Widarman (kedua kiri) dan GM Divisi Tambang Umum 2 Abdul Haris Atbaro usai prosesi pengiriman pertama ekspor Cartridge Emulsion ke Northern Territory, Australia di Subang, Jawa Barat, (20/3/2019)./Bisnis-Rachman
Direktur Operasi PT Dahana Bambang Agung (kedua kanan) bersalaman dengan Compliance and Supply Chain Officer Johnex Explosive, Australia Heide Saenger (kanan) disaksikan Deputi Direktur Perencanaan Perusahaan dan Logistik Dahana Wildan Widarman (kedua kiri) dan GM Divisi Tambang Umum 2 Abdul Haris Atbaro usai prosesi pengiriman pertama ekspor Cartridge Emulsion ke Northern Territory, Australia di Subang, Jawa Barat, (20/3/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) untuk mengembangkan kawasan industri di atas lahan seluas lebih dari 11.000 hektar di Subang.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan bahwa potensi pengembangan kawasan industri di Subang sangat jelas dengan berbagai fasilitas infrastruktur di sekitarnya.

Selain itu, perencanaan pengembangan kawasan industri di wilayah Subang, Majalengka, dan Cirebon telah dimulai sejak lama untuk mendukung pengembangan kawasan industri koridor baru di Jawa Barat.

Apalagi, saat ini lahan industri di kawasan yang telah ada, seperti Karawang dan Bekasi sudah mulai padat. Dengan kawasan industri Subang, industri pengolahan memiliki pilihan lain untuk membangun dan merelokasi pabriknya.

“Industri padat karya menjadi salah satu sektor yang bisa masuk. Industri-industri yang berada di Bekasi dan Karawang dengan upah tenaga kerja tinggi juga bisa bergeser ke Subang, yang upah tenaga kerja relatif lebih rendah,” kata Sanny, Rabu (3/7/2019).

Lebih jauh, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi ini, memberikan masukan agar BUMN bekerja sama dengan strategic partner yang telah berpengalaman dalam mengelola kawasan industri. Pasalnya, untuk menarik investor agar mau masuk ke kawasan industri diperlukan kepiawaian.

“Marketing-nya harus bagus dengan beraliansi dengan mitra strategis. Kemampuan untuk memasarkan dan mengelola kawasan industri ini penting, kalau tidak nanti investor masuknya lambat dan lama kembali modal,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper