Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengestimasi produk pembayaran jalan tol bukan kartu diharapkan bisa dijual secara luas dalam tiga bulan mendatang.
Produk ini memakai teknologi frekuensi radio dan menjadi bagian dari penerapan transaksi tol tanpa berhenti atau single lane free flow (SLFF).
Direktur Utama PT JMTO Septerianto Sanaf mengatakan pihaknya telah mengembangkan aplikasi pembayaran tol tanpa kartu bernama FLO dan melakukan ujicoba terbatas di dua ruas. Aplikasi yang bisa diunduh pada telepon selular atau ponsel ini akan terhubung dengan stiker RFID atau Radio Frequency Identification sebagai alat deteksi kendaraan di gardu tol.
Pendeteksian kendaraan lewat stiker RFID membuat riwayat transaksi maupun saldo bisa diakses lewat aplikasi FLO pada ponsel. Stiker RFID ini bakal dijual secara luas dengan harga Rp100.000. JMTO berharap bisa menjaring penjualan sebanyak 10.000 stiker pada tahap awal dan terus bertambah secara bertahap.
"Sementara kita format uji coba terbatas. Kami berharap tidak terlalu lama lagi mungkin sekitar 2-3 bulan [bisa dijual ke masyarakat]," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (2/7/2019).
Menurut Septerianto, penggunaan FLO akan difokuskan di wilayah Jabodetabek. Hingga akhir 2019, JMTO menargetkan penyediaan 200 gardu khusus , tersebar di Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng, Jalan Tol Sedyatmo dan Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis, penggunaan aplikasi dan RFID dalam pembayaran jalan tol akan menjadi tonggak baru dalam elektronifikasi pembayaran tol. Sebelumnya, sejak 2017 seluruh transaksi jalan tol sudah menggunakan uang elektronik berbasis kartu.
Dengan SLFF, transaksi bisa dilakukan tanpa kartu. Pengguna jalan bisa melaju dengan kecepatan 30 kilometer per jam saat melalui gardu tol sehingga waktu transaksi lebih cepat. Tahap paripurna dari elektronifikasi yang juga tengah dirintis adalah multi lane free flow (MLFF) atau transaksi tanpa berhenti dan tanpa gardu.
Septerianto yang akrab dipanggil Aan menjelaskan, penerapan SLFF dengan pembayaran uang elektronik berbasis server akan memberikan efisiensi dan kemudahan bagi banyak pihak. Dari sisi pengelola jalan tol seperti JMTO, pengumpulan uang hasil transaksi akan lebih cepat.
Dengan SLFF, bank juga tak perlu lagi mencetak uang elektronik dalam bentuk kartu. Rekening bank akan berfungsi dalam pengisian saldo atau top up. JMTO juga telah menggandeng PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Lewat kerja sama ini, pembelian voucher elektronik FLO bisa menggunakan LinkAja, uang elektronik berbasis server besutan Finarya.