Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelindo II (Persero) atau IPC akan tetap menunggu keputusan pemerintah tentang pemenang lelang operator Pelabuhan Patimban di tengah pernyataan Menko Maritim Luhut B. Panjaitan yang akan memberi kesempatan kepada swasta untuk mengelola calon pelabuhan hub di Subang, Jawa Barat, itu.
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan, perseroan hingga kini belum mendapat pemberitahuan apapun dari panitia lelang operator di Kementerian Perhubungan. "Kami tunggu saja keputusan pemerintah secara resmi," katanya, Selasa (25/6/2019).
Secara berbarengan, IPC akan berkomunikasi dengan Kemenhub perihal tindak lanjut peran IPC dalam pengelolaan Patimban. BUMN itu belum dapat berencana lebih jauh, termasuk soal siapa yang digandeng dalam calon konsorsium operator Patimban.
"[Kami akan berkomunikasi] apakah [IPC] masih partisipasi atau tidak. Jadi, belum memutuskan apapun sebelum mendapatkan kejelasan," katanya.
Operator Patimban nantinya adalah konsorsium yang terdiri atas perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang sebagai konsekuensi proyek yang dibiayai oleh pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai Rp43,5 triliun.
Sebesar 51% saham konsorsium akan dimiliki perusahaan Indonesia, sedangkan 49% dimiliki perusahaan Jepang. IPC telah mengajukan surat kepeminatan (letter of intent) kepada panitia lelang.
Dalam catatan Bisnis, Mitsui Co. Ltd. pun pernah menyatakan minat untuk bermitra dengan IPC mengelola Patimban. Mitsui adalah salah satu mitra IPC di New Priok Container Terminal 1 (NPCT1) sejak 2016. Di sana, Mitsui bergabung dengan Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line) dan PSA International Pte Ltd.
Sementara itu, PT Industri Kendaraan Terminal Tbk., anak perusahaan IPC yang berminat mengelola terminal kendaraan di Pelabuhan Patimban, akan mendukung apapun keputusan pemerintah sepanjamg untuk menaikkan daya saing, mengefektifkan biaya logistik, dan menjadikan Indonesia menjadi basis produsen mobil nomor satu di Asean dan 12 besar dunia.
"Tentunya IKT akan patuh pada keputusan pemerintah, baik nantinya IKT sebagai kompetitor maupun komplementer atau pengelola," kata Direktur Utama IKT Chiefy Adi K.
IKT, sambung dia, menghargai tujuan bersama untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dan logistik dunia dapat diraih melalui sinergi dari berbagai pihak.