Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Otomotif Korea Bakal Perkuat IKM Indonesia

Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea Sung Yun Mo menyambut baik investasi besar sejumlah perusahaan Korea ke Indonesia dan berharap bisa turut memperkuat industri kecil menengah (IKM) di Tanah Air.

Bisnis.com, SEOUL – Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea Sung Yun Mo menyambut baik investasi besar sejumlah perusahaan Korea ke Indonesia dan berharap bisa turut memperkuat industri kecil menengah (IKM) di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Sung Yun Mo dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Seoul, Rabu (26/6/2019).

Investasi besar yang sudah masuk a.l. Lotte Chemical dengan oil refinery untuk feedstock petrokimia, Posco dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung Pelabuhan Patimban maupun LRT/MRT DKI. Ada juga LG dengan klaster ICT untuk mendukung Making Industry 4.0.

“Investasi perusahaan Korea ini akan melanjutkan pembangunan di Indonesia, [sekaligus] Korea juga mendapatkan keuntungan, sehingga hasilnya win-win,” kata Sung Yun Mo.

Ia melanjutkan, kerja sama tidak hanya di industri baja dan petrokimia tetapi juga otomotif. Menurutnya kerja sama bidang otomotif ini penting karena akan memperkuat daya saing industri, ada alih teknologi, dan pembukaan lapangan kerja.

Menurutnya, kerja sama otomotif juga membuka kesempatan untuk penyedia komponen, dengan kebutuhan komponen lebih dari 30.000 ribu parts, yang bisa memperkuat IKM di Indonesia.

“Kerja sama ini sangat berarti. Market share otomotif untuk negara lain 90 persen, jadi kerja sama ini akan mendukung kompetisi, dan akan berkontribusi terhadap ekosistem industri yang lebih sehat,” ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini ada rencana berskala besar dari Hyundai Motor Company di bidang otomotif yang kini masih didiskusikan, diantaranya terkait dengan permintaan tax holiday.

“Saya senang hasil diskusi denga Hyundai berjalan baik, kami akan mendukung perusahaan yang ekspansi ke Indonesia.”

Menperin Airlangga menyambut baik dukungan dan respons Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea itu terhadap kolaborasi yang sudah dan akan dilaksanakan. Kolaborasi itu juga didukung oleh National Research Council for Economics, Humanities and Social Sciences (NRC).

Menurut Airlangga, ada banyak kemudahan yang kini diberikan untuk pengembangan industri termasuk revisi pajak untuk otomatif dan adanya perjanjian Korea-ASEAN Free Trade (AKFTA).

Kerja sama AKTA ini berusaha mewujudkan perdagangan bebas dan memperlancar arus barang dan modal. “Hyundai bisa memakai itu untuk produksinya di Indonesia,” katanya.

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di sektor otomotif misalnya, dalam revisinya tidak berdsasarkan model tapi emisi, di mana yang paling sedikit emisi akan lebih banyak potongannya atau mendekati 0 persen, sedangkan LCGC 3 persen.

“Seperti mobil fuel cell yang kami coba kemarin, juga akan mendapat 0 persen PPNBM. Ini inisiatif baru pemerintah agar sedan juga diminati,” kata Airlangga.

Selain itu, ada aturan mengenai super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100 persen.

Insentif fiskal ini akan diberikan kepada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menghasilkan inovasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper