Bisnis.com, JAKARTA--PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (kode emiten POLL), anak usaha dari Pollux Group International selama 2018 membukukan penjualan Rp928 miliar atau meningkat 110 persen dibanding tahun 2017 sebesar Rp441 miliar.
Nico Po, CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk., mengatakan perseroan juga meraup laba bersih Rp229 miliar atau meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp100 miliar.
"Pendapatan tersebut dikontribusi dari penjualan apartemen sebesar Rp594 miliar dan penjualan perkantoran sebesar Rp332 miliar. Adapun, total aset yang dimiliki Perseroan adalah sebesar Rp4,9 triliun, meningkat 48% dibanding tahun 2017 sebesar Rp3,3 triliun," ujar Nico Po dalam rilisnya Sabtu (22/6/2019) terkait hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018 yang digelar Kamis (20/6).
Agenda itu merupakan RUPST pertama yang dilakukan Perseroan setelah resmi menjadi perusahaan go public dan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli 2018 lalu.
Untuk tahun ini, Perseroan mematok target marketing sales sebesar Rp1,98 triliun atau kenaikan hingga dua kali lipat dibanding tahun 2018.
Pendapatan tersebut berasal dari pengakuan pendapatan lanjutan atas booking sales yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya sampai dengan tahun 2018 antara lain, Meisterstadt sebesar Rp801,8 miliar, Chadstone sebesar Rp511,3 miliar, Amarsvati sebesar Rp94,6 miliar, World Capital Tower sebesar Rp60,3 miliar, dan Gangnam District sebesar Rp48,1 miliar.
Baca Juga
Sedangkan pendapatan atas penjualan baru yang terjadi pada tahun 2019 terutama berasal dari booking sales proyek Chadstone sebesar Rp176,7 miliar, World Capital Tower sebesar Rp133,2 miliar, Meisterstadt sebesar Rp85,1 miliar, Amarsvati sebesar Rp47,7 miliar dan Gangnam District sebesar Rp18,3 miliar.
Selain itu, lanjut Nico, POLL juga berniat mengerek pendapatan berulang atau recurring income dari beberapa proyek di antaranya dua proyek mal di Cikarang dan Batam tahun ini. Perseroan sendiri saat ini memiliki cadangan lahan premium di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektare dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektare
"Kami ingin kontribusi dari recurring income bisa tumbuh dan berada di kisaran 20%-30%. Sementara, untuk jangka panjang, Perseroan menargetkan porsi recurring income hingga bisa mencapai 50%," katanya.
Selain meluncurkan produk baru, perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp15,39 triliun (31 Desember 2018) ini juga terus menggenjot pembangunan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu, sebagai salah satu langkah meningkatkan penjualan.
Hingga kuartal pertama tahun 2019, misalnya. Sejumlah proyek telah berhasil dirampungkan beberapa pembangunannya, seperti tower A1 dan A2 Meisterstadt Batam, mall Chadstone Cikarang serta Gangnam District Bekasi yang siap untuk pekerjaan Sub Structure dan Upper structure. Tak kurang, sebesar Rp1,7 triliun dana segar telah dipersiapkan Perseroan untuk belanja modal (Capex) hingga akhir tahun 2019.