Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT Asean dan KTT G20 Diharapkan Memberi Manfaat Bagi Indonesia

Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja dijadwalkan menghadiri dua acara internasional pada Juni 2019 yaitu Konferensi Tingkat Tinggi Asean di Bangkok, Thailand, dan KTT G-20 di Osaka, Jepang. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan dua pertemuan itu akan membahas tantangan ekonomi terkini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani/Antara
Menteri Keuangan Sri Mulyani/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja dijadwalkan menghadiri dua acara internasional pada Juni 2019 yaitu Konferensi Tingkat Tinggi Asean di Bangkok, Thailand, dan KTT G20 di Osaka, Jepang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan dua pertemuan itu akan membahas tantangan ekonomi terkini.

"Tentu diharapkan dengan kehadiran itu akan ada semacam manfaat bagi Indonesia," kata Sri seusai dua rapat terbatas yang dipimpin Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Jokowi dijadwalkan menghadiri KTT Asean yang akan diselenggarakan di Bangkok pada 20-23 Juni 2019 dan KTT G-20 pada 28-29 Juni 2019 di Osaka. Terkait pertemuan KTT Asean, Sri mengatakan terdapat harapan persatuan negara-negara Asean dalam menghadapi perubahan global yang besar, terutama dalam menghadapi perang dagang dan masalah geo-politik.

Selain itu, Sri mengatakan sejumlah isu yang akan dibahas antara lain mengenai kepabeanan yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi karena menggunakan single document sampai penggunaan mata uang lokal yang diharapkan dapat mengurangi kebutuhan terhadap dolar Amerika Serikat.

"Kemudian juga dari sisi infrastruktur, seperti biasa pembiayaan infrastruktur, maupun untuk Indonesia bagaimana menciptakan asuransi untuk bencana alam, yang Indonesia memang sudah rintis, tapi di negara-negara Asean itu juga penting," kata Sri.

Sementara itu di KTT G20, Sri mengatakan sejumlah isu penting akan diangkat oleh Jepang sebagai tuan rumah seperti populasi yang menua (aging population) serta jaminan kesehatan universal.

"Juga ada masalah pembiayaan infrastruktur, serta masalah teknologi, terutama digital dan artificial intelligence, " ujar Sri yang menyebutkan masalah itu  juga penting untuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper