Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis di bursa berjangka Amerika Serikat memperkirakan bank sentral The Federal Reserve bakal mempercepat rencana pemangkasan suku bunga pada paruh kedua 2019 dengan melihat hasil laporan pemerintah terkait dengan kondisi pasar tenaga kerja.
Dikutip dari Reuters, Jumat (7/6/2019), para pedagang surat berharga suku bunga jangka pendek di bursa berjangka AS itu menilai kesabaran The Fed hampir tandas setelah laporan menunjukkan adanya pelemahan terhadap pasar tenaga kerja pada Mei 2019.
“Kesabaran Federal Reserve hampir selesai,” demikian tertulis pada laporan tersebut.
Para pelaku bisnis bursa berjangka menilai laporan tersebut akan memaksa The Fed untuk mulai memangkas suku bunga kebijakan pada bulan Juli dan melakukan dua kali langkah serupa pada akhir tahun.
Prediksi atas pemangkasan suku bunga itu pun telah dihargai di pasar. Sebagian besar sebagai reaksi terhadap meningkatnya ketegangan perdagangan yang diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Seperti diketahui, The Fed, yang menaikkan suku bunga empat kali pada tahun lalu, pada awal tahun ini mengisyaratkan langkah pemangkasan suku bunga akan ditahan hingga akhir tahun dengan dengan memperhatikan dan menilai data ekonomi.
“Laporan hari ini tentu mendukung The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat,” kata Russell Price, kepala ekonom di Ameriprise Financial Services di Troy, Michigan.
“Ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi mungkin melambat dan tekanan inflasi upah yang serius tampaknya tetap sulit dipahami.”
Pelaku bisnis di bursa berjangka AS saat ini melihat peluang sebesar 65% bahwa suku bunga jangka pendek akan berada di kisaran 1,5% dan 1,75% pada akhir 2019. Proyeksi itu berubah dari pandangan analis Reuters yang memperkirakan penurunan dari 2,25% menjadi 2,5%.