Bisnis.com, JEMBRANA - Jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara sepanjang periode H-7 dan pada saat Idulfitri 2019 merosot 27,23%.
Berdasarkan data resmi yang dihimpun dari Kementerian Perhubungan pada Kamis (6/6//2019), jumlah penumpang pesawat terbang tercatat 1,72 juta penumpang. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 2,36 juta penumpang. Gambaran tersebut tecermin pada penurunan jumlah penumlang di dua bandar udara (bandara) dalam negeri yang menjadi tujuan mudik.
PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jumlah pemudik angkutan udara di Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar, sejak H-7 hingga H-2 Idulfitri 1440 Hijriah mengalami penurunan 27,1% dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Sepanjang H-7 hingga H-2 atau 29 Mei hingga 3 Juni 2019, jumlah pemudik yang tiba mencapai 36.887 pemudik, sementara pada periode sama 2018 mencapai 51.024," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra, Kamis (6/6/2019).
Sementara itu, Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Surabaya mencatat data pergerakan arus mudik Lebaran dari H-7 hingga H-1 ternyata turun 23% dibandingkan periode yang sama pada momen mudik tahun lalu.
Communication and Legal Section Head Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Surabaya, Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan dalam rekapitulasi pergerakan arus mudik di Juanda secara total hingga H-1 atau sampai 4 Mei 2019 hanya mencapai 343.546 penumpang.
"Jumlah tersebut turun 23% jika dibandingkan arus mudik Lebaran 2018 yang jumlahnya mencapai 448.843 orang penumpang," katanya.
Pihak otoritas kedua bandara tersebut menduga mahalnya harga tiket pesawat menjadi penyebab penurunan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara.
Tim Jelajah Jawa-Bali 2019: Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M. Arief, Maria Elena, Reni Lestari