Bisnis.com, JEMBRANA — Ratusan ribu orang dan puluhan ribu kendaraan telah menyebrang ke Pulau Bali pada musim mudik kali ini melalui Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Namun demikian, efek ekonomi dari peningkatan kunjungan tersebut belum dirasakan oleh penduduk sekitar pelabuhan, khususnya penduduk Desa Gilimanuk.
Sekitar 7 menit perjalanan menggunakan kendaraan, terdapat Taman Siwa yang dihiasi dengan patung Dewa Siwa yang sangat besar. Adapun, Taman Siwa bersinggungan langsung dengan Teluk Gilimanuk. Pemudik dapat melihat pulau Kalong dan Taman Nasional Bali Barat di seberang teluk.
Puluhan perahu nelayan berjejer menunggu musim tangkap kembali datang. Sementara itu, turis lokal dan internasional berfoto di anjungan teluk maupun di sekitar patung Dewa Siwa.
Romlah, 55 tahun, duduk di sisi taman membereskan barang jualannya. Romlah duduk di bawah pohon dan dibantu oleh kedua temannya.
Romlah mengatakan lonjakan lalu lintas laut antara pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk sama sekali tidak berdampak kepada tingkat penjualannya. Menurutnya, dia dan bersama warga desa Gilimanuk lainnya hanya memiliki pendapatan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.
Romlah mengemukakan penjualannya agak meningkat pada hari libur atau hari Minggu saja. "Apalagi cuma berdagang, [pendapatannya] cuma cukup sampai besok," tuturnya kepada Bisnis, Senin (3/6/2019).
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni memprediksi Pelabuhan Ketapang akan dipenuhi oleh pemudik pada arus balik. "[Arus balik kami] prediksi pada H+10--H+11. Karena di Bali anak sekolah maka mulak
Tim Jelajah Jawa-Bali 2019 (Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M. Arief, Maria Elena, Reni Lestari)
Suasana pantai sekitar Taman Siwa./Bisnis-Maria Elena