Bisnis.com, JAKARTA - Skema one way pada ruas tol Cikampek-Brebes mulai diterapkan pada Km. 72. Dengan kata lain, ruas Tol Cikampek-Brebes hanya ditujukan bagi para pemudik menuju Jawa Tengah dan sekitarnya.
Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Bisnis, kondisi ruas tol tersebut terlihat lengang dan laju kendaraan bisa mencapai 90-120 km/jam.
Sementara, antrean pada gerbang tol Cikampek Utama pada pukul 15.00 WIB masih belum terlihat padat. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memprediksikan puncak kepadatan di Gerbang Tol Cikampek hingga Cikampek Utama akan terjadi setelah jam buka puasa.
"Perilaku pemudik kebanyakan antara pukul 06.00-10.00 WIB dan jam-jam setelah buka puasa," katanya kepada Bisnis, Kamis (30/5/2019).
Disarankan para pemudik agar tetap waspadai titik kemacetan pada pintu Tol Cikampek Utama. Pasalnya, pembayaran di gerbang tol tidak semuanya dilakukan secara otomatis. Sebagian pembayaran masih dibantu oleh petugas.
Rest area pada Km. 86 di ruas kanan dan kiri terpantau penuh oleh pemudik. Sebagian kendaraan bahkan beristirahat di bahu jalan karena panjangnya antrean untuk masuk ke rest area.
Baca Juga
Bagi pemudik yang menuju Bandung atau Cikampek disarankan tidak mengambil jalur kontra flow. Berdasarkan pantauan, hingga Km 89, Tim Jelajah Bisnis belum menemukan jalan untuk kembali ke jalur biasa.
Tim di lapangan juga melaporkan, kontra flow Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek dilebarkan menjadi dua jalur dimulai dari Km. 48 berdasarkan pantauan Tim Jelajah Bisnis pada pukul 14.45 WIB.
Kecepatan rata-rata melonjak dari 10-15 km/jam menjadi 80-100 km/jam pada lajur kontra flow sehingga pada terpantau lengang.
Pada kedua lajur ruas tol menuju Cikampek masih didominasi oleh kendaraan pribadi, namun bus besar pun sudah mulai bermunculan. Adapun kecepatan rata-rata pada jalur biasa berkisar antara 40-60 km/jam.
Kontra flow yang telah disiapkan pihak kepolisian ini untuk mengurai kemacetan yang dimulai dari Km.34. Berdasarkan pantauan Tim Jelajah Lebaran Bisnis, mobil di ruas paling kanan dari arah Jakarta menembus bahu jalan yang biasanya membatasi dua lajur yang berlawanan.
Sebelumnya, pada ruas tol Jakarta-Cikampek arah menuju Jakarta dipotong menjadi tiga ruas dari empat ruas. Adapun, satu ruas paling kanan dari arah Cikampek digunakan oleh para pemudik menuju arah Cikampek.
Disarankan bagi pemudik yang memutuskan untuk mengambil jalur kontra flow agar tetap waspada dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan dan tetap melaju dengan kecepatan minimum.
Hal ini dikarenakan kendaraan-kendaraan besar melaju dengan kecepatan 70--80 Km/jam dan kerap kali tidak menggunakan ruas paling kiri dari arah Cikampek.
Tim Jelajah Lebaran Jawa-Bali 2019 juga menyusuri jalur Pantura.