Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jembatan Gantung Kian Rai Ikun Permudah Pergerakan Warga

Sebelum jembatan gantung itu dibangun, anak sekolah harus memutar dengan jarak tujuh kilometer untuk bisa menyeberang.
ilustrasi Jembatan gantung./Dok. Kementerian PUPR
ilustrasi Jembatan gantung./Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan X Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi NTT Ditjen Bina Marga juga telah menyelesaikan pembangunan jembatan gantung bernama Kian Rai Ikun yang melintasi sungai Talau.

Jembatan Gantung yang terletak di Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut yang menghubungkan Desa Tialai Kecamatan Tasifeto Timur dengan Desa Naekasa Kecamatan Tasifeto Barat dengan anggaran sebesar RP 3,2 miliar dari APBN Tahun 2018.

Jembatan Gantung Kian Rai Ikun yang memiliki bentang panjang 84 meter mulai beroperasi setelah diresmikan pada 10 April 2019 lalu. Jembatan gantung ini hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Adapun daya tampung jembatan tersebut maksimal sebanyak 40 orang.

"Ini contoh infrastruktur kerakyatan berupa jembatan  gantung.  Banyak yang mengatakan banyak jembatan ini untuk menggantikan Jembatan Indiana Jones,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja dalam rilisnya Rabu (22/5/2019).

Endra mengatakan, sebelum jembatan gantung itu dibangun, anak sekolah harus memutar dengan jarak tujuh kilometer untuk bisa menyeberang. Kondisi senantiasa sulit ketika musim hujan tiba, sungai meluap dan anak-anak mesti menunggu air surut terlebih dahulu baru bisa menyeberang.

Marin Aplungi warga yang tinggal di Desa Tialai mengatakan, sebelum dibangunnya jembatan ini, harus berjalan memutar sejauh 7 Km jika  ingin ke rumah saudaranya di seberang. ”Dengan adanya jembatan ini, kami bersyukur sekali bisa kerumah saudara dengan cepat," ujarnya.

Hal senada dikatakan Juan yang masih duduk dibangku SMP. “Jika ingin berangkat kesekolah harus berjalan kaki sejauh 7 Km. Terlebih saat musim hujan, air tinggi dan harus menunggu sampai surut untuk bisa menyeberang,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper