Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Kebijakan dan Strategi Baru pada Mudik 2019

Menjelang Lebaran akan ada kebijakan penghentian proyek untuk sementara.
Kendaraan melintas di jalan tol Jombang-Mojokerto (Jomo) Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (21/1/2019)./ANTARA-Syaiful Arif
Kendaraan melintas di jalan tol Jombang-Mojokerto (Jomo) Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (21/1/2019)./ANTARA-Syaiful Arif

Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memiliki empat strategi untuk mempersiapkan angkutan Lebaran 2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan strategi yang diterapkan yaitu pengoptimalan rest area, pelaksanaan one way dan contraflow di Tol Trans Jawa, kesiapan Tol Trans Sumatera, serta ganjil genap untuk penyeberangan Merak-Bakauheni.

Terkait dengan pengoptimalan rest area, Budi menekankan bahwa jumlah rest area yang ada sudah cukup sesuai untuk memenuhi kebutuhan pemudik dan mampu menampung pemudik yang ada.

“Mengoptimalkan rest area sudah sejak 1 tahun lalu, kami manage untuk meminimalisir adanya hambatan kemacetan yaitu dengan membuat zonasi di jalurnya maupun parkirnya. Selain itu kami mengajak masyarakat untuk memahami kalau rest area tidak hanya yang ada di tol saja," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/5/2019).

Dia juga menyatakan menjelang Lebaran akan ada kebijakan penghentian proyek untuk sementara. Pihaknya, bersama dengan pihak kepolisian dan Kementerian PUPR, telah merumuskan kemungkinan di jalan tol, yaitu penghentian pekerjaan 4 proyek mulai dari H-10 sampai H+10.

Sementara itu terkait dengan contraflow dan one way di jalan tol, Dirjen Budi memaparkan bahwa contraflow akan dilakukan dan sangat dinamis sekali, situasional tergantung kebutuhan.

"Yang paling puncak adalah kebijakan satu arah atau one-way. Dengan adanya kebijakan ini jalan mulai dari Brebes Barat sampai ke Cikampek tidak terlampau banyak hambatan. Saya jamin kelancaran, terutama untuk bus seperti yang dipertanyakan pengusaha bus kalau ada keterlambatan dalam penjemputan penumpang, mudah-mudahan tidak terjadi,” kata Budi.

Sistem one way ini, lanjutnya, meskipun dilaksanakan dalam 4 hari namun dalam pelaksanaannya akan sangat situasional tergantung dengan hasil pengamatan dari Kepolisian juga dengan harapan masyarakat akan melakukan perubahan perilaku dengan adanya kebijakan ini.

“Yang harus diantisipasi adalah aspek keselamatan dan keamanan. Kalau sudah mengemudi jauh, pastikan beristirahat kalau sudah lebih dari 4 jam karena rawan kecelakaan, sehingga tetap tidak boleh lupa untuk beristirahat,” pesan Dirjen Budi.

Selanjutnya, mengenai tol Bakauheni ke Terbanggi Besar sampai ke Kayuagung sudah fungsional mulai dari 06.00-18.00. Minggu depan, pihaknya mengadakan rapat yang akan membahas rest area di wilayah tersebut.

Dia juga menjelaskan dengan adanya koordinasi antara pihak Ditjen Hubdat dan Polda Lampung maka terkait soal keamanan yang selama ini dikhawatirkan masyarakat dapat teratasi.

Masih terkait dengan Tol Trans Jawa, dengan hadirnya tol ini maka Pemerintah juga dituntut untuk bersiap menghadapi lonjakan pemudik yang menyeberang antar lintas Merak-Bakauheni.

“Untuk penyeberangan ada beberapa solusi yaitu peminjaman kapal dari TNI Angkatan Laut untuk mengangkut sepeda motor dari Tanjung Priok ke Selat Panjang. Jadi selain mudik gratis dengan Kapal Ro-Ro ada juga 1 kapal bantuan dari TNI AL, dan 1 kapal lagi dari TNI AL yang akan dipinjamkan oleh Dirjen Perhubungan Laut,” ucapnya.

Lebih jauh, dia menuturkan jalan tol Trans Sumatra akan menjadi salah satu hal yang menarik masyarakat untuk menyeberang, sehingga diprediksi ada kenaikan pemudik. Pihaknya pun mengkhawatirkan adanya lonjakan penumpang yang menyeberang dari pukul 00.00-08.00.

"Untuk itu, kami adakan imbauan skema ganjil-genap. Setiap pukul 20.00-08.00 berlaku untuk tanggal 30 yang genap, untuk tanggal 31 yang ganjil, tanggal 1 untuk genap, dan tanggal 2 ganjil. Namun, kalau kendaraannya tidak sesuai bukan berarti tidak kami layani karena sifatnya imbauan, diharapkan tidak ada penumpukan di malam hari dan ada antrian 7 km hingga 8 km sampai ke jalan tol."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper