Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Siapkan Rp500 Miliar Renovasi Terminal Bus Tipe A

Selama ini banyak terminal di kota-kota besar yang masih belum baik dari sisi infrastruktur maupun pelaksanaannya.
Angkutan bus antarkota antarprovinsi dan antarkota dalam provinsi menunggu penumpang di Terminal Induk Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/5)./Antara-Risky Andrianto
Angkutan bus antarkota antarprovinsi dan antarkota dalam provinsi menunggu penumpang di Terminal Induk Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/5)./Antara-Risky Andrianto

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengklaim sudah mengantongi restu dari Kementerian Keuangan untuk mengalokasikan Rp500 miliar khusus renovasi dan perbaikan terminal bus tipe A yang dikelolanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, pihaknya tengah merencanakan renovasi 97 terminal tipe A yang dikelola Kemenhub pada tahun depan.

"Selama ini kami tidak dapat anggaran, tahun depan mungkin akan dapat alokasi anggaran yang memadai. Kita harapkan dapat satu anggaran yang besar, katakan Rp500 miliar, saya sebarkan masing-masing terminal dapat Rp10 miliar, minimal terminal itu punya lounge, toilet, tempat tempat tunggu yang bagus," katanya, di Kantor Kemenhub, Jumat (17/5/2019).

Dia menyayangkan karena selama ini banyak terminal di kota-kota besar yang masih belum baik dari sisi infrastruktur maupun pelaksanaannya. Dia mencontohkan seperti di Yogyakarta, Semarang, Surabaya,Tegal, Pekalongan, membutuhkan renovasi.

Klaimnya, kebutuhan anggaran tersebut sudah direstui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan dianggarkan untuk tahun anggaran 2020 mendatang.

"Jadi memang kami terima kasih atas sudah dialokasi oleh Kementerian Keuangan karena ini juga ada kaitan dengan pariwisata ya," terangnya.

Dia menuturkan pencanangan angkutan bus menjadi angkutan utama sudah dilakukan sejak tahun lalu. Dia meyakini dengan perbaikan terminal yang terus dilakukan bus akan menjadi angkutan yang baik bagi masyarakat.

"Bus ini dalam pemikiran saya adalah satu angkutan massal yang paling ideal karena satu dia dimiliki oleh banyak orang, ada perusahaan besar ada yang kecil jadi sangat cair sekali dan dia ini poin to poin ya bisa dari Jakarta ke Temanggung, atau dari BSD ke Tegal dan sebagainya, dan relatif murah," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper