Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Pemudik Bolak Balik ke Traveloka Berharap Bisa Beli Tiket Pesawat

Pada kuartal pertama 2019, terdapat pertumbuhan pemesanan tiket untuk moda transportasi darat di Traveloka.
Karyawan beraktivitas di kantor Traveloka, di Jakarta./REUTERS-Beawiharta
Karyawan beraktivitas di kantor Traveloka, di Jakarta./REUTERS-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah ramai-ramai harga tiket pesawat mahal, Traveloka masih ramai dengan calon penumpang yang mengecek jadwal penerbangan selama musim mudik. Namun, Traveloka memperkirakan kenaikan pesanan tiket pesawat pada Ramadan tahun ini tidak sepesat tahun-tahun sebelumnya.

Head of Growth Management Traveloka Iko Putera menuturkan, tiket pesawat terbang masih mendominasi pemesanan akomodasi pelanggan Traveloka, diikuti oleh beberapa alternatif lain di transportasi darat seperti kereta api, bus, dan rental mobil.

Pada kuartal pertama, sebutnya, terdapat pertumbuhan pemesanan tiket untuk moda transportasi darat. Hal ini sejalan dengan perkembangan infrastruktur di Indonesia yang makin menunjang.

Untuk saat ini, sambungnya, pesawat terbang masih menjadi transportasi yang paling banyak dipesan di Traveloka dengan kontribusi mencapai 67% dari total pemesanan tiket transportasi di platform tersebut. Pada mudik Lebaran tahun ini, pihaknya memperkirakan pemesanan tiket pesawat terbang tetap naik meskipun tak sebesar tahun-tahun sebelumnya yang kenaikannya mencapai 50%.

“Kalau untuk mudik, saya lihat masih ada, demand untuk pesawat masih meningkat. Paling tidak dari sisi search, orang masih lihat, masih berharap beli tiket pesawat. Jadi, masih ada harapan saat Lebaran,” terangnya, Rabu (15/5/2019).

Selain pesawat, tutur Iko, pada mudik Lebaran tahun ini permintaan terhadap moda transportasi darat diperkirakan meningkat secara signifikan yaitu mencapai hingga 30% untuk kereta api dan 300% untuk bus antarkota dibandingkan dengan periode normal.

“Dari data kami, dengan menggunakan bus dari Kota Jakarta ke berbagai kota tujuan Pulau Jawa, seperti Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang, pengguna bisa menghemat anggaran hingga Rp950.000,” tuturnya

Pasalnya, apabila dibandingkan dengan naik pesawat, harga tiket bus yang ditawarkan hanya berkisar mulai dari Rp280.000 hingga Rp350.000 ke kota-kota tersebut. “Jadi, kalau tahun lalu yang naik pesawat sebanyak 70% hingga 80% sisanya transportasi darat, tahun ini diperkirakan yang naik pesawat saat mudik hanya sekitar 65% hingga 70%.”

Corporate Communications Manager Pegipegi Busyra Oryza menuturkan secara umum dampak harga tiket pesawat yang lebih mahal memengaruhi banyak subsektor industri pariwisata, tidak hanya oleh online travel agent (OTA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper