Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah permintaan dalam negeri yang menurunan, permintaan ekspor terhadap produk semen Indonesia melonjak pada periode Januari—April 2019.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan bahwa volume ekspor pada Januari—April melesat 57% menjadi 2,03 juta ton. Adapun, per April volume ekspor naik 11% menjadi 659.493 ton.
Widodo menguraikan per April ekspor clinker tumbuh 15% menjadi 554.44 ton, sedangkan volume ekspor semen turun 5,6% menjadi 115.052 ton. Alhasil, total penjualan semen secara lokal dan ekspor tumbuh 1,1% menjadi 22,96 juta ton selama Januari—April 2019.
“Ekspor yang cukup tinggi ini bisa menutup penurunan konsumsi dalam negeri, sehingga total penjualan masih [tumbuh] positif,” katanya, Jumat (17/5/2019).
Di pasar domestik, industri semen nasional sepanjang kuartal II/2019 diproyeksi akan tertekan, setelah konsumsi semen pada April turun 9,8% atau 4,8 juta ton.
Widodo memaparkan penurunan konsumsi pada awal kuartal II/2019 diduga lantaran belum terealisasi proyek anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2019 di pemerintah pusat maupun daerah. Selain itu, curah hujan pada April juga cukup tinggi.
“Permintaan semen di Tanah Air akan kembali turun pada akhir kuartal II/2019," ujarnya.