Bisnis.com, JAKARTA—Proyek revitalisasi dan pembangunan kilang Pertamina akan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar minyak (BBM) dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari.
Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas kilang melalui pembangunan empat Refinery Development Master Plan (RDMP) dan dua Grass Root Refinery (GRR) serta sekaligus mengintegrasikannya ke dalam pabrik petrokimia untuk mengembangkan bisnis baru.
Nantinya, proyek RDMP & GRR sebagai dua fokus inisiatif strategis dalam rangka menuju perusahaan migas kelas dunia.
"Sebagai agen utama pengembangan energi nasional di Indonesia, Pertamina bertujuan menjadi perusahaan migas kelas dunia pada 2025,” katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2019).
Proyek modernisasi dan pembangunan kilang Pertamina atau dikenal dengan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR) akan meningkatkan kapasitas kilang hingga dua kali lipat dari saat ini 1 juta barrel per hari menjadi 2 juta barrel per hari.
Menurutnya, selesainya pembangunan proyek RDMP dan GRR akan meningkatkan kemampuan pengolahan crude dari sweet crude menjadi sour crude dengan kandungan sulfur sekitar 2%. Selain itu, peningkatan Yield of Valuable menjadi sekitar 95% dari sebelumnya 75%.
“Kilang Pertamina nantinya akan menghasilkan produk BBM dengan standar Euro 5 dan menghasilkan produk petrokimia berkisar 6.600 Kilotonnes Per Annum (KTPA) dari sebelumnya sebesar 600 KTPA, sehingga bisa mengurangi impor produk petrokimia secara signifikan,” tambahnya.