Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sikapi Perang Dagang, IISA : BMAD Kurang Banyak, Safeguard Perlu Diperpanjang

Pelaku industri bersiap menghadapi dampak dari eskalasi perang dagang China vs Amerika Serikat, berupa ancaman membanjirnya produk impor ke pasar domestik. Efektifkan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) dan Safeguard sebagai alternatif tindakan pengamanan?
Pekerja mengawasi proses produksi lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Pekerja mengawasi proses produksi lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri bersiap menghadapi dampak dari eskalasi perang dagang China vs Amerika Serikat, berupa ancaman membanjirnya produk impor ke pasar domestik. Efektifkan bea masuk anti-dumping (BMAD) dan safeguard sebagai alternatif tindakan pengamanan?

Chairman of Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISA) Silmy Karim menyampaikan bahwa BMAD yang disetujui oleh pemerintah kurang banyak. Adapun, beberaa BMAD maupun safeguard yang diajukan oleh asosiasi adalah untuk produk hot rolled coil (HRC), hot rolled plate (HR Plate), baja lapis seng, tin plate.

“Rencananya memang akan ada upaya perlindungan hulu sampai dengan hilir. Dari HRC hingga kawat baja,” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (13/5/2019).

Selain itu, Silmy mengutarakan ada beberapa BMAD maupun safeguard yang perlu diperpanjang mengingat masa berlakunya sudah habis pada 2016. Menurutnya, BMAD dan safeguard merupakan instrumen yang penting untuk diterapkan dalam rangka perlindungan industri.

Sejak 2008, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) mencatat 17 produk yang dikenakan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) berupa bea masuk anti-dumping (BMAD) maupun safeguard.

Dari 17 produk yang dikenakan BMTP berupa BMAD maupun safeguard itu, sebanyak 9 ragam di antaranya adalah produk pada industri besi dan baja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper