Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang Bakal Ganggu Ekspor RI ke China

Pemerintah tengah mencermati dan menghitung dampak dari ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu dampak yang dikhawatirkan dari perang dagang itu adalah terpangkasnya ekspor ke China.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) saat penyampaian keberatan atas European Union's Delegation Act yang disusun Komisi Eropa, di Jakarta, Senin (18/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) saat penyampaian keberatan atas European Union's Delegation Act yang disusun Komisi Eropa, di Jakarta, Senin (18/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mencermati dan menghitung dampak dari ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu dampak yang dikhawatirkan dari perang dagang itu adalah terpangkasnya ekspor ke China.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ketegangan ini dapat menimbulkan multiplier efek bagi negara lainnya selaku mitra dagang kedua negara.

"Ya tentu saja bisa berpengaruh ke kita. Tapi kan kita belum bisa hitung. Kita ini juga belum tahu lagi sikap Trump [Presiden AS] selanjutnya, yang dikenal suka berganti ganti," kata dia, akhir pekan lalu.

Menurut Darmin, apabila kondisi perang dagang semakin memanas, maka dipastikan perekonomian China akan semakin melambat. Hal tersebut otomatis dapat berimbas kepada penurunan ekspor dari Indonesia ke China, seiring bakal menurunnya permintaan dari negara tersebut.

"Biasanya langkah AS itu juga akan dibalas oleh China. Jad walaupun kita tidak ikutan perang dagang, tapi pasti bakal terkena imbasnya, neraca dagang kita pasti menurun," ujarnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut berharap bahwa kondisi perang dagang dapat segera mereda. Pasalnya, kedua negara sebenarnya juga telah memperhitungkan seluruh risiko dari ketegangan itu.

"Pasti dua duanya akan rugi, tapi orang lain juga ikut dibuat rugi gara gara mereka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper