Bisnis.com, SURABAYA – PT Petrokimia Gresik (PG) menyiapkan pasokan pupuk bersubsidi sebanyak 909.000 ton atau lima kali lebih banyak dari ketentuan minimum pemerintah sebanyak 171.000 ton guna memenuhi kebutuhan petani selama Ramadhan.
Manager Humas PG Muhammad Ihwan mengatakan selama Ramadhan, sebagian daerah telah memasuki musim tanam gadu atau musim tanam kemarau sehingga kebutuhan pupuk akan meningkat.
“Namun karena memasuki bulan puasa, kami telah siapkan pasokannya agar distribusi pupuk subsidi ini tetap berjalan seperti biasa,” katanya dalam keterangan resminya Kamis (9/5/2019).
Dia mengatakan penyaluran pupuk subsidi ini berpedoman pada Permentan, SK Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten yakni seusai dengan enam prinsip di antaranya tepat tempat, tepat harga, tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat jenis.
“Dalam penyalurannya pupuk subsidi, ada 77 staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) dan 323 asisten SPDP yang mengawal di seluruh Indonesia. Kami juga memiliki fasilitas distribusi 305 gudang penyangga dengan kapasitas total 1,4 juta ton, 652 distributor, dan 28.228 kios resmi,” jelasnya.
Adapun pupuk subsidi sebanyak 909.000 ton yang disiapkan tersebut terdiri dari pupuk Urea sebesar 121.000 ton, ZA 150.000 ton, SP-36 188.000 ton, NPK Phonska 359.000 ton, Petroganik 91.000 ton.
Dari 8,87 juta ton alokasi pupuk subsidi nasional tahun ini, Petrokimia Gresik mendapatkan alokasi 5,2 juta ton. Selebihnya disalurkan oleh produsen pupuk anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero). Selama Januari-April 2019, PG telah menyalurkan 1,83 juta ton dari total alokasi PG tahun ini.
Ihwan menambahkan, petani diminta agar dapat menggunakan pupuk sesuai dengan dosis atau rekomendasi pemupukan berimbang agar hasil pertanian dapat mencapai produktivitas optimal dan efisien dengan proyeksi menghasilkan 1 – 2 ton/ha.
“Petani juga bisa mendiskusikannya dengan petugas penyuluh dinas pertanian setempat, dan mereka juga bisa memanfaatkan 4 unit mobil uji tanah milik PG yang ada di Jateng, Yogyakarta, Jatim, NTB dan NTT sebagai sarana menguji tingkat kesuburan tanah,” imbuhnya.