Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang Bakal Gerus Ekonomi AS & China

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut.
Presiden AS Donald Trump berpidato saat bertemu Presiden China Xi Jinping di China pada November 2017/Reuters
Presiden AS Donald Trump berpidato saat bertemu Presiden China Xi Jinping di China pada November 2017/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut.

Sebagian besar analisis memproyeksikan, dampak langsung perang dagang merugikan produk domestik bruto (PDB) AS sebesar 0,1 persen-0,2 persen sementara China diperkirakan akan mengalami kerugian 0,3 persen-0,6 persen dari total PDB.

Bersamaan dengan kenaikan tarif, kerugian juga akan terus bertambah. Sebagai bentuk tanggapan atas faktor eksternal yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi, The Fed telah menahan pengetatan kebijakan moneter untuk sementara waktu.

Di sisi lain, Bank Sentral China juga telah menyikapi potensi risiko dengan memangkas giro wajib minimum, yang telah berhasil mendongkrak kredit domestik mencapai rekor 5,81 triliun yuan atau US$862,8 miliar pada kuartal I/2019.

Kebijakan pemerintah China untuk memangkas pajak juga diharapkan dapat menambah pasokan uang tunai senilai 2 triliun yuan ke pasar. Adapun pemerintah daerah diberikan keleluasaan menerbitkan obligasi senilai 2,15 triliun yuan untuk kebutuhan proyek infrastruktur.

Sepanjang kuartal I/2019, ekonomi China tercatat tumbuh stabil 6,4 persen. Sedangkan pada periode yang sama ekonomi AS dilaporkan meningkat 3,2 persen atau lebih tinggi dari pencapaian pada periode terakhir sebelum ada pemberlakuan tarif.

Menurut data dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS, hingga pertengahan Maret Washington telah menjaring pemasukan hingga US$15,6 miliar melalui tarif yang diberlakukan sejak Februari 2018.

"Penerimaan bea cukai di paruh pertama tahun fiskal berjalan, yang dimulai pada 1 Oktober, telah melonjak sebesar 89 persen dari tahun lalu menjadi US$34,7 miliar," seperti dikutip Reuters melalui data Departemen Keuangan AS, Rabu (8/5/2019).

Hingga saat ini, Trump telah mengenakan pajak sebesar 25 persen untuk produk impor senilai US$50 miliar dan pajak 10 persen untuk produk impor senilai lebih dari US$200 miliar.

Secara teori, pemerintah AS akan menerima total US$32,5 miliar per tahun dari penarikan bea cukai. Pendapatan cukai AS pada tahun 2018 adalah US$49,7 miliar atau 41,2 persen dari US$35,2 miliar pada 2017 sebelum perang perdagangan dimulai.

Adapun, China telah mengenakan tarif balasan 25 persen atas impor AS senilai US$50 miliar, dan juga memberlakukan tarif 5 persen-10 persen terhadap tambahan produk impor senilai lebih dari US$60 miliar.

Angka tersebut setara dengan pendapatan dari tarif sekitar US$15,5 miliar hingga US$18,5 miliar. Pendapatan cukai China dari pemberlakuan tarif pada 2018 adalah 284,8 miliar yuan atau senilai US$42,41 miliar, turun dari 299,8 miliar yuan pada 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper