Bisnis.com, JAKARTA--Pada hari kedua Ramadan, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih melakukan kunjungan kerja ke dua lokasi produsen mainan anak, yaitu PT Sinar Harapan Plastik (SHP), yang berada di Jakarta Barat, dan PT Megah Plastik, yang berada di Tangerang.
Kunjungan kerja ini dilakukan sebagai agenda rutin untuk mengetahui kondisi di lapangan khususnya di sektor industri mainan yang kini pembinaannya oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka setelah penerbitan Permenperin No. 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.
Pada kesempatan ini, Gati berkunjung ke pabrik Sinar Harapan Plastik, yang merupakan produsen mainan anak dengan merek SHP Toys untuk pasar dalam negeri, dan merek Winny Will untuk pasar luar negeri. Produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah mobil-mobilan dan sepeda mainan tunggang berbahan plastik atau sering disebut dengan plastic injection.
Kapasitas produksi SHP saat ini mencapai sekitar 120.000 pcs per bulan dan menyerap tenaga kerja sekitar 500 orang yang sebagian besar lulusan sekolah menengah kejuruan.
Kunjungan dilanjutkan ke Megah Plastik yang juga merupakan produsen mainan anak-anak yang terbuat dari plastik. Kapasitas produksi Megah Plastik meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun lalu telah mencapai 52.000 dus. Perusahaan yang berdiri pada 2014 ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 300 tenaga kerja.
Di sela kegiatan kunjungan, Gati menyatakan bahwa kinerja industri mainan memberikan kontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. Terlebih lagi, industri mainan tergolong sektor padat karya yang berorientasi ekspor.
“Kami sampaikan bahwa ekspor komoditi mainan pada 2018 mencapai US$381,2 juta, naik sebesar 16,57% dibandingkan 2017, yang senilai US$347 juta,” paparnya Selasa (7/5/2019).
Penyerapan tenaga kerja di sektor industri mainan tercatat sebanyak 23.644 orang dengan nilai investasi pada 2017 senilai Rp410 miliar.