Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Minta Jaminan & Kepastian, BPTJ : Kami Siap Beri Karpet Merah!

BPTJ berkomitmen untuk mengakomodasi seluruh kepentingan swasta yang berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi di Jabodetabek.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono saat memberikan keterangan pers seusai diskusi panel menyoal masa depan sistem pengelolaan transportasi Jabodetabek, Kamis (2/5/2019). Dia mengungkapkan perlunya peran swasta dalam menjalankan rencana aksi 2020-2024, total investasi swasta yang dibutuhkan mencapai Rp247,5 triliun atau sebesar 75,12% dari total investasi Rp329,5 triliun./Bisnis-Rinaldi M. Azka
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono saat memberikan keterangan pers seusai diskusi panel menyoal masa depan sistem pengelolaan transportasi Jabodetabek, Kamis (2/5/2019). Dia mengungkapkan perlunya peran swasta dalam menjalankan rencana aksi 2020-2024, total investasi swasta yang dibutuhkan mencapai Rp247,5 triliun atau sebesar 75,12% dari total investasi Rp329,5 triliun./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berkomitmen untuk mengakomodasi seluruh kepentingan swasta yang berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi di Jabodetabek.


Kepala BPTJ Bambang Prihartono berkomitmen untuk mengurusi segala kepentingan investor yang berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah Jabodetabek.


"Karena rencana aksi yang saya buat 2020--2024 dengan kebutuhan investasi Rp329,5 triliun, sekitar 75,12% itu dari swasta. Oleh karena itu, BPTJ akan memberikan karpet merah ke swasta, soal perizinan, BPTJ akan bantu, BPTJ akan berhadapan dengan pemerintah daerah bukan mereka [investor]," katanya seusai pembicara kunci dalam diskusi panel Menyoal Masa Depan SistemTransportasi Jabodetabek, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (2/5/2019).


Pasalnya, ketika pengusaha mengambil risiko ketidakpastian karena perizinan, investasi dapat menjadi tidak menarik. Menurutnya, suatu infrastruktur terwujud apabila ada kebersamaan antara pemerintah dan swasta.


"Jangan pemerintah di satu pihak, swasta di pihak lain. Kita harus sama-sama, pemerintah dan swasta satu kamar, di kamar lain masyarakat, karena masyarakat harus dilayani," tuturnya.


Dia menilai, dalam berinvestasi di infrastruktur publik swasta atau investor harus dibuat senyaman mungkin karena investasi tersebut berjangka panjang dan berisiko tinggi. "Oleh karena itu, kita perlu amankan mereka, supaya bisa nyaman berbisnis di infrastruktur," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper