Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPTJ Fokus Integrasi Tiket dan Tarif Antarmoda di Jabodetabek

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) saat ini masih berfokus membentuk integrasi tiket antarmoda transportasi umum di wilayah Jabodetabek.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono (dari kanan) bersama Sekretaris BPTJ Hindro Surahmat, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Karlo Manik, dan Direktur Prasarana Heru Wisnu Wibowo saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (15/11/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono (dari kanan) bersama Sekretaris BPTJ Hindro Surahmat, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Karlo Manik, dan Direktur Prasarana Heru Wisnu Wibowo saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (15/11/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) saat ini masih berfokus membentuk integrasi tiket antarmoda transportasi umum di wilayah Jabodetabek.


Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih berfokus melakukan integrasi tiket dan infrastruktur transportasi di Jabodetabek.

Pihaknya sudah bekerja sama dengan Bank Indonesia agar sistem pembayaran dapat dibuat open loop atau terbuka satu kartu bisa digunakan dalam berbagai moda transportasi.


"Infrastruktur masih dibangun, memang luar biasa, jadi macetnya luar biasa, kita sedang bangun. Pekerjaan rumah berikutnya sistem ticketing, jadi kita ke depan open loop, Perum PPD dan PT KCI, baru diluncurkan," katanya dalam diskusi panel Menyoal Masa Depan SistemTransportasi Jabodetabek, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (2/5/2019).


Dengan satu kartu, katanya, berbagai moda transportasi bisa digunakan. Dia akan memulai dari BUMN seperti PT KCI, Perum Damri, Perum PPD. Di daerah pun, Pemprov DKI melakukan integrasi melalui Jaklinggo.


"Integrasi berikutnya secara tarif, nanti per zona, ada zona 1, 2 dan 3. Nanti itu transportasi punya KPI. Apa itu? Point to point tidak boleh 30 menit, dengan Transjakarta masih 34 menit, kondisi kita sudah emergency butuh cepat," terangnya.

Dia mengungkapkan tenggat waktu integrasi ini sudah melalui batasnya pada Desember 2018 lalu dan akan diselesaikan pada Mei 2019 kali ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper