Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Penataan Transportasi Jabodetabek, BPTJ Klaim Punya Target Ambisius

BPTJ memiliki target yang ambisius untuk pengembangan dan penataan transportasi di wilayah Jabodetabek dalam kurun 10 tahun ke depan.
CEO Toll Road Business Group Astra Kris Adi Sudiyono (kiri ke kanan), Wakil Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo, Pengamat/Ahli Hukum Tata Negara Ahmad Redi, bersama moderator diskusi Redaktur Pelaksana Bisnis Indonesia Maria Benyamin, saat diskusi panel Menyoal Masa Depan SistemTransportasi Jabodetabek, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Rinaldi M. Azka
CEO Toll Road Business Group Astra Kris Adi Sudiyono (kiri ke kanan), Wakil Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo, Pengamat/Ahli Hukum Tata Negara Ahmad Redi, bersama moderator diskusi Redaktur Pelaksana Bisnis Indonesia Maria Benyamin, saat diskusi panel Menyoal Masa Depan SistemTransportasi Jabodetabek, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com,JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pihaknya memiliki target yang ambisius untuk pengembangan dan penataan transportasi di wilayah Jabodetabek dalam kurun 10 tahun ke depan.

Hal itu disampaikan Bambang dalam acara diskusi panel dengan Tema Menyoal Masa Depan Sistem Pengelolaan Transportasi Jabodetabek yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, Kamis (2/5/2019).

Bambang mengungkapkan, BPTJ telah memiliki rencana induk sebagai pedoman untuk pengembangan dan penataan transportasi di wilayah Jabodetabek. Rencana induk tersebut mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) No.55/2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).

“Kami tengah mengatur strategi untuk mengeksekusi rencana induk yang ada. Rencana induk ini memang ambisius,” ujarnya.

Dikatakan ambisius, karena Bambang menyatakan bahwa BPTJ program pengembangan akan dijalankan hanya dalam kurun 10 tahun. Waktu pelaksanaan tersebut jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan Tokyo, yaitu selama 50 tahun, dan New York selama 70 tahun.

“Dengan masterplan yang ambisius ini SDM-nya harus luar bisa, karena tantangannya adalah bagaimana mensinergikan 5 kota besar di Jabodetabek,” ungkapnya.

Bambang berharap, dalam diskusi panel kali ini, pihaknya bisa mendapat masukan dari para pakar untuk menjadi pertimbangan dalam upaya pengembangan dan penataan transportasi di wilayah Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper