Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group akan melakukan analisis pasar, kapasitas angkut, dan rute, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak sehubungan dengan rencana pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo.
Langkah itu ditempuh setelah Kementerian Perhubungan menggagas pemindahan sebagian rute domestik dari Bandara Adi Sutjipto ke YIA. Seperti diketahui, Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan, pengoperasian tahap awal YIA mulai akhir bulan ini akan melayani rute penerbangan dari Yogyakarta ke kota-kota di pulau Jawa.
Melalui Bandara Adi Sutjipto, Lion Air Group selama ini mengoperasikan beberapa rute domestik yang dilayani oleh Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. Penerbangan domestik ke luar Jawa yang dilayani langsung dari Jogja mencakup tujuan ke Padang, Pekanbaru, Batam, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Denpasar, dan Lombok.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, analisis perlu dilakukan agar layanan grup maskapai itu sesuai dengan perkembangan pasar, permintaan wisatawan dan pebisnis, yang sejalan dengan tren travelling era millenial.
"Lion Air Group pada dasarnya optimistis. Jika hal itu dapat memberikan keuntungan dan nilai lebih bagi maskapai, masyarakat, pebisnis, dan wisatawan, maka rute atau jaringan Lion Air Group yang eksis akan berpeluang untuk dikembangkan," ujarnya saat dihubungi, Rabu (24/4/2019) malam.
Lion Air Group menyambut baik pembangunan dan pengoperasian bandara baru Yogyakarta di Kulonprogo. Perusahaan meyakini, dengan kolaborasi atas berbagai inisiatif pelaku bisnis di sektor terkait, maka rute domestik dan internasional di YAI akan tumbuh.
"Ini mengingat Jogja menjadi salah satu destinasi favorit travelers dari dalam dan luar negeri," ujar Danang.