Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang Ramadan, penjualan properti umumnya melambat. Namun demikian, pengembang Riscon Realty optimistis tetap bisa mendapat pertumbuhan penjualan dan mencapai target.
Chief of Marketing & Business Development Riscon Realty Gena Bijaksana mengatakan bahwa secara garis besar pada periode Ramadan dan Idulfitri di Indonesia selalu ada tren bertambahnya pengeluaran uang. Yang menjadi tantangan kemudian adalah apakah pengeluaran tersebut ditujukan ke properti atau tidak.
“Kalau kita lihat dari beberapa tahun ke belakang memang ada sedikit ada perlambatan di awal Ramadan tapi nanti sampai pertengahan dan pascalebaran itu orang mulai justru bergairah sekali, dan itu sebenarnya jadi potensi yang baik untuk menangai periode ini dengan serius,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (25/4/2019).
Gena menyebutkan, seminggu sebelum Ramadan hingga seminggu pertama terjadi penurunan penjualan sekitar 20 persen – 25 persen. Pasalnya, pada periode tersebut orang-orang akan memfokuskan pengeluarannya pada hal lain.
Selain itu, terkhusus tahun ini, Ramadan berlangsung bersamaan denga periode pemilihan presiden yang belum selesai, belum diumumkan pemenangnya. Menurutnya, itu menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan.
Selanjutnya, pada pertengahan Ramadan hingga setelah Idulfitri umumnya transaksi pembelian rumah bisa naik dua kali lipat. Hal itu karena pada periode tersebut orang sudah pegang uang, seperti dari Tunjangan Hari Raya atau bonus lainnya.
Baca Juga
“Biasanya kan orang mikir ini THR dialirkan kemana nih, apakah untuk mobil baru, atau booking rumah. Nah kalau untuk rumah kan lebih menjanjikan, lebih berkelanjutan ya,” sambungnya.
Selanjutnya, untuk jenis rumah yang diminati, menurut Gena bulan Ramadan tidak memberikan pengaruh pada pilihan rumah yang akan dibeli. Di Riscon, peminat rumah masih sama-sama 50% dari kelas menengah dan 50 persen dari kelas bawah.
“Ramadan dan Idulfitri tidak menjadi major driver orang untuk beli rumah. Mereka akan lihat kapasitas mereka juga, kalau beli rumah sekarang nanti gajinya, utangnya yang lain, dan pengeluaran rutinnya akan seperti apa. Itu yang biasanya jadi pertimbangan memilih jenis unit,” jelasnya.