Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI - China Tanda Tangani Protokol Manggis

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Bea Cukai China Ni Yue Feng menandatangani protokol perdagangan manggis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Bisnis-David Eka Issetiabudi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Bisnis-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, BEIJING – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Bea Cukai China Ni Yue Feng menandatangani protokol perdagangan manggis setelah China mengizinkan Indonesia kembali mengekspor buah tersebut ke negaranya.

"Kerja sama ini bagian dari peningkatan konektivitas dan investasi," kata Menlu Retno sebelum menandatangani naskah protokol tersebut pada Kamis (25/4/2019).

Penandatanganan dilakukan di Beijing pada Kamis di sela-sela Konferensi Kerja Sama Internasional Sabuk Jalan (BRF) II.

Dengan penandatanganan protokol tersebut, impor manggis dari Indonesia akan meningkat sejak China memberikan izin Indonesia kembali mengirimkan manggis ke negara berpenduduk terbanyak di dunia itu 2 tahun lalu.

Retno mencatat bahwa China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan nilai perdagangan kedua belah pihak sebesar U$S$70 miliar (sekitar Rp990 triliun) pada 2018, yang merupakan peningkatan 23 persen dibandingkan dengan 2017.

"Namun, kami melihat defisit perdagangan Indonesia dengan China masih cukup besar. Oleh karena itu, kita sepakat untuk mempersempit gap defisit dan menjadikan perdagangan lebih seimbang dan saling menguntungkan," ujarnya.

Retno didampingi Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Bea Cukai China dan jajarannya.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu juga menyampaikan bahwa Indonesia telah memfasilitasi ekspor buah-buahan dari China di antaranya jeruk mandarin.

"Saya berharap Yang Mulia dapat memberikan bantuan dalam finalisasi impor salak dari Indonesia, termasuk menurunkan tarif buah nanas agar perdagangan bilateral ini lebih menguntungkan kedua belah pihak," ujarnya, merujuk pada Menteri Ni Yue Feng.

Ni Yue Feng menyambut positif permintaan yang disampaikan oleh Menlu Retno tersebut. "Saya sangat senang pada hari ini kita dapat menandatangani protokol impor manggis dari Indonesia."

Pada akhir 2017, China kembali membuka keran impor manggis dari Indonesia setelah sempat ditutup pada 2014 karena kandungan zat kimia.

Sejak izin diberikan lagi, buah manggis dari Indonesia mudah dijumpai di pasar-pasar modern dan tradisional China, bersaing dengan manggis Thailand.

Konferensi BRF II di Beijing pada 24-27 April 2019 turut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada BRF I di Beijing pada Mei 2017, Presiden Joko Widodo hadir bersama sejumlah kepala negara/pemerintahan, termasuk Presiden China Xi Jinping sebagai penggagas Sabuk Jalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper