Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Sapi Tiga Lembaga Berbeda, Gapuspindo Minta Harmonisasi

Gapuspindo mengharapkan adanya harmonisasi data produksi dan kebutuhan daging sapi di Tanah Air.
Sejumlah pedagang dan pembeli bertransaksi sapi di Pasar Hewan Kliwonan, Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019). Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), program Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsus Siwab) telah menghasilkan kelahiran anak sapi sebanyak 2,74 juta ekor dengan keuntungan Rp21,9 trilun sepanjang 2017 hingga 2018./Antara-Aditya Pradana Putra
Sejumlah pedagang dan pembeli bertransaksi sapi di Pasar Hewan Kliwonan, Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019). Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), program Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsus Siwab) telah menghasilkan kelahiran anak sapi sebanyak 2,74 juta ekor dengan keuntungan Rp21,9 trilun sepanjang 2017 hingga 2018./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia meminta pemerintah mengharmonisasikan data produksi dan kebutuhan daging sapi nasional. 

Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano mengkritik perbedaan data produksi daging sapi antara Gapuspindo, Kementerian Pertanian, dan BPS. 

"Saya minta kepada pemeintah untuk menentukan data mana yang diyakini sehingga tepat kebijakannya. Hati-hati ambil kebijakan karena imbasnya pengurasan populasi sapi lokal. Ingat ada program peningkatan populasi," kata Joni, Kamis (11/4/2019).

Gapuspindo memproyeksikan produksi daging sapi 2019 sekitar 356.206 ton dengan kebutuhan 782.830 ton sehingga ada defisit 426.624 ton.

Sementara Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi 360.397 ton dan kebutuhannya 712.893 ton. Jadi ada defisit 352.496 ton.

Lain halnya dengan BPS yang memproyeksikan produksi daging sapi 404.590 ton dengan kebutuhan 686.270 ton. Sehingga defisitnya lebih kecil dibandingkan dengan Kementan dan Gapuspindo, yakni 281.680 ton. 

Itu sebabnya Joni mengharapkan adanya harmonisasi data produksi dan kebutuhan daging sapi nasional. Pasalnya bila terus ada perbedaan dia khawatir kebijakan yang diambil tidak akan tepat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper