Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Digital Butuh Perlakuan yang Tepat

Direktur Eksekutif Center of Indonesian Tax Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengungkapkan ekonomi digital membutuhkan perlakuan perpajakan yang tepat.
Pengemudi Gojek melintas di kawasan bisnis di Jakarta./Reuters
Pengemudi Gojek melintas di kawasan bisnis di Jakarta./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Indonesian Tax Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengungkapkan ekonomi digital membutuhkan perlakuan perpajakan yang tepat.

Perlakuan perpajakan yang tepat itu disebutnya menjadi penting mengingat model bisnis di ruang digital terus berkembang dan berbeda dengan model bisnis konvensional.

Menurut Yustinus, pemerintah harus duduk bersama dengan pelaku ekonomi digital dalam merencanakan kebijakan pajak bagi ekonomi digital ke depan.

"Koordinasi dan sinergi yang lebih baik antarpemangku kepentingan perlu dilakukan supaya ada kebijakan yang komprehensif," ujarnya saat dihubungi.

Indonesia merupakan katalis ekonomi digital di Asean lantaran mampu menarik investasi yang sangat tinggi sejak 2015.

Google dan Temasek melalui laporan berjudul e-Conomy SEA 2018 memastikan perusahaan rintisan yang berasal dari Indonesia telah berhasil meraup suntikan modal senilai US$6 miliar sejak 2015 hingga paruh pertama 2018.

Terdapat empat perusahaan rintisan asal Indonesia yang valuasinya telah menggelembung di atas US$1 miliar, yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Laporan CBInsights bertajuk The Global Unicorn Club memastikan Gojek telah menembus valuasi US$10 miliar atau menjadi decacorn yang pertama dari Indonesia. Saat ini baru terdapat sekitar 20 perusahaan rintisan di dunia yang tercatat mampu mencapai valuasi di atas US$10 miliar.

Gojek melaporkan telah melayani sebanyak 2 miliar transaksi dengan nilai gross total transactions US$9 miliar di sepanjang 2018 atau sekitar Rp127 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper