Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) bekerja sama dengan Pelindo III melakukan pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong.
Anak usaha PGN, yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI) bersinergi dengan PT Pelindo Energi Logistik selaku anak usaha Pelindo III ditugaskan menggarap tiga fase pembangunan.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan pembangunan permanen yang bertahap ini akan mengurangi biaya belanja modal dan belanja operasional secara signifikan.
“Hal itu jika dibandingkan dengan solusi sementara karena adanya pengurangan Opex dari hilangnya pembiayaan sewa harian FSU dan berkurangnya biaya operasional kapal. Untuk Capex sendiri akan berkurang dengan signifikan karena menggunakan Terminal eksisting,” katanya melalui keterangan tertulis, Senin (1/4/2019).
Menurutnya, salah satu biaya terbesar dalam pembangunan small scale LNG terminal adalah pembangunan Jetty dan fasilitas pelabuhan.
Terkait sinergi pembangunan terminal LNG ini, pada fase pertama, pembangunan dan pengoperasian Terminal LNG Teluk Lamong, bisa memasok gas 30MMSCFD yang dialirkan melalui jaringan pipa Jatim.
Baca Juga
Pada fase pertama, pembangunan akan fokus kepada Fasilitas Regas di tepian pantai, dan menggunakan storage sementara, dengan utilisasi kapal LNG ukuran sedang sesuai dengan ukuran jetty eksisting Terminal Teluk Lamong.
Fase berikutnya yaitu pembangunan Terminal Pengisian LNG skala kecil dengan ukuran Iso Tank 20 feet – 40 feet container untuk distribusi LNG diluar sistem pipa PGN dan distribusi LNG menggunakan truk.