Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur mencatatkan penyaluran pembiayaan dan investasi infrastruktur senilai Rp553 triliun sejak dibentuk 10 tahun silam.
Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Hartini, mengatakan pembiayaan tersebut turut disertai dengan portofolio bisnis jasa konsultasi atas 46 proyek telekomunikasi, transportasi, ketenagalistrikan, jalan tol, infrastruktur sosial, serta air minum bernilai Rp546,6 triliun.
Serta perseroan berpartisipasi dalam penugasan 14 proyek proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan satu penugasan non-KPBU dengan nilai pengembangan proyek mencapai Rp51,6 triliun.
Dengan demikian, secara keseluruhan special mission vehicles yang bernaung di bawah kendali Kementerian Keuangan tersebut telah berkontribusi terhadap 261 proyek infrastruktur bernilai Rp1.151,8 triliun melalui pembiayaan dan investasi, pengembangan proyek, dan jasa konsultasi.
"Ini menunjukkan bahwa perseroan telah memiliki pondasi yang kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan," ujarnya dalam gelaran Dasabakti PT SMI di Jakarta, Kamis (28/3).
Beragam proyek infrastruktur yang ditangani oleh PT SMI meliputi penyediaan akses penerangan bagi 3,2 juta rumah, akses air bersih bagi 8,1 juta jiwa dan 185 ribu hektar sawah, serta fasilitas kesehatan bagi 720 pasien baru per tahun. Keseluruhan proyek tersebut membuka lapangan kerja bagi 1,97 juta orang selama masa konstruksi.
PT SMI turut mendukung terwujudnya 52 Proyek Strategis Nasional senilai Rp69,9 triliun, yaitu meliputi Proyek Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Trans Jawa, SPAM Umbulan, Jaringan Optik Palapa Ring, Transportasi Perkotaan, dan sejumlah proyek energi terbarukan.
Perusahaan tersebut juga telah memberikan dukungan atas pembangunan infrastruktur daerah. Sekitar 78% proyek yang diberikan dukungan terletak di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
Tercatat, sebanyak 20 offering letter telah diterbitkan dan disampaikan kepada Pemerintah Daerah. Sebanyak tiga pemerintah daerah telah memperoleh fasilitas pembiayaan senilai total Rp464,2 miliar dan 17 pemda dalam proses loan effectiveness dengan total nilai pembiayaan senilai Rp2,6 triliun.
Dukungan perseroan terhadap proyek infrastruktur disebut telah menciptakan multiplier effect sebesar 18,14 kali lipat terhadap modal disetor dan 6,03 kali terhadap komitmen fasilitas pembiayaan.
Perseroan menjaga kualitas aset dengan NPL neto sebesar 0,65% dan cost efficiency ratio (CER) di bawah rata-rata dari perbankan nasional sebesar 18,22% di sepanjang 2018 lalu.
PT SMI berencana menghimpun dana senilai Rp15 triliun di sepanjang tahun ini melalui berbagai penerbitan instrumen obligasi konvensional maupun syariah. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digulirkan untuk pembiayaan berbagai proyek infrastruktur.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap PT SMI dapat terus mengakselerasi pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Terlebih kebutuhan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia mencapai Rp 4.796,2 triliun jika mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Dirinya juga mendorong PT SMI untuk dapat terus mendiversifikasi portofolionya untuk pembangunan infrastruktur sosial yang selaras dengan visi pemerintah untuk mengembangkan kapasitas SDM.
"Dan ke depan kami berharap ekuitas PT SMI bisa dijaga kuat sehingga jadi bisa memberikan leverage yang lebih besar untuk mengakselerasi pembangunan," ujarnya.