Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan 15 Danau Butuh Waktu 5 Tahun

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan pemulihan 15 danau prioritas bakal memakan waktu 5 tahun. Pemulihan danau kini dilakukan secara terpadu antarlembaga agar berjalan lebih intensif.
Warga beraktivitas di tepi Danau Teluk Kenali, Jambi, Minggu (24/3/2019)./ANTARA-Wahdi Septiawan
Warga beraktivitas di tepi Danau Teluk Kenali, Jambi, Minggu (24/3/2019)./ANTARA-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan pemulihan 15 danau prioritas bakal memakan waktu 5 tahun. Pemulihan danau kini dilakukan secara terpadu antarlembaga agar berjalan lebih intensif.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan keberlangsungan danau-danau besar di Indonesia tengah terancam akibat aktivitas perambahan, alih fungsi, pencemaran, hingga kerusakan daerah tangkapan air. Dia menambahkan, pemulihan danau harus dilakukan secara terpadu, baik lewat pendekatan struktural maupun nonstruktural.

Dia menerangkan, Kementerian PUPR sudah melakukan beragam penanganan strutkural seperti pembuatan tanggul dan memperbesar ruang air di sepuluh danau. Basuki menekankan, keterlibatan masyarakat yang tinggal di sekitar danau juga penting karena pemulihan danau juga menyangkut masalah sosial dan ekonomi

"Sekarang kita lakukan koordinasi, kita keroyok seperti Citarum Harum. Kalau target Citarum Harum 7 tahun, saya rasa 5 tahun [penanganan danau] sudah bisa pulih," jelasnya selepas rapat koordinasi penyelamatan danau prioritas di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Sebagaimana diketahui, penanganan Sungai Citarum yang kondisinya tercemar kini di bawah kendali Kementerian Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Seluruh pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, hingga TNI dan Kepolisian dilibatkan untuk memulihkan Sungai Citarum.

Basuki menuturkan, penanganan 15 danau diharapkan bisa membuat fungsi ekologis danau kembali seperti semula. Dia menggambarkan, Danau Tempe yang sempat menjadi sentra produksi ikan gabus, produktivitasnya merosot menjadi tinggal 20%. Lewat aksi pemulihan, diharapkan produksi ikan gabus bisa menjadi 40%.

Selain itu, pemulihan danau berpotensi menciptakan destinasi wisata baru, misalnya di Rawa Pening (Jawa Tengah). Danau yang terletak di Ungaran itu tengah digerogoti gulma. Kementerian PUPR sudah menyediakan sepuluh alat berat untuk membersihkan gulma.

Basuki mengungkapkan, anggaran untuk memulihkan danau tidak sedikit. Namun, anggaran tersebut dialokasikan per tahun di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Berdasarkan daftar isian pelaksanaan anggaran atau DIPA tahun 2019, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp587,67 miliar untuk pemulihan 10 danau.

Adapun, 15 danau yang menjadi prioritas untuk dipulihkan tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi. Kelima belas danau itu adalah Danau Toba, Danau Kerinci, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Rawa Danau, Rawa Pening, dan Danau Batur.

Selanjutnya Danau sentarum, Danau Semayang, Danau Melintang, Danau Jampang, dan Danau Sentani Sulawesi menjadi wilayah dengan danau paling banyak diprioritaskan, yaitu Danau Tondano, Danau Limboto, Danau Matano, Danau Tempe, dan Danau Poso


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper