Bisnis.com, JAKARTA—PT Nusantara Regas dan PT PGN LNG Indonesia sepakat melakukan kerja sama pengembangan infrastruktur LNG di Indonesia khususnya soal pengelolaan operasional FSRU Jawa Barat – FSRU Lampung.
PT Nusantara Regas Moch. Taufik Afianto mengatakan kedua belah pihak sepakat membuka komunikasi untuk berdiskusi, bernegosiasi, dan melakukan kajian terkait beberapa hal.
“Yaitu pemetaan potensi optimalisasi dan efisiensi operasional FSRU Jawa Barat – FSRU Lampung merencanakan pola RAE [Regular, Alternative, and Emergency] dalam operasional kedua FSRU tersebut,” katanya, dalam keterangan resmi, Senin (25/3/2019).
Tidak hanya itu, kesepatakan ini juga mencakup alih pengetahuan dan sharing resources dalam mendukung pengembangan bisnis kedua belah pihak serta melakukan koordinasi strategis dalam meningkatkan pelayanan kepada PLN.
Vice President SPBD Pertamina Edwin Irwanto Wijaya berharap sinergi ini dapat memberikan dampak signifikan bagi perkembangan bisnis Pertamina selaku induk usaha migas ke depannya.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama PT Nusantara Regas Moch. Taufik Afianto dan Direktur PT PGN LNG Indonesia Mugiono yang disaksikan oleh Direktur Komersial PGN Danny Pradityo dan Vice President SPBD Pertamina Edwin Irwanto Wijaya selaku Komisaris Utama PT Nusantara Regas.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PGN LNG Indonesia Mugiono menambahkan bahwa kesepakatan ini akan mendorong kedua belah pihak untuk pencapaian cita-cita yang lebih besar lagi di sektor regasifikasi LNG dan pengelolaan FSRU.
Selain mengembangkan sayap bisnisnya ke regasifikasi LNG ke gas industri untuk memasok kebutuhan manufaktur yang ada di daerah Jawa Barat. Sebelumnya, Taufik mengaku pihaknya juga akan mendorong penggunaan LNG untuk kebutuhan rumah tangga dan gas kota.
"Kami tetap fokus ke regasifikasi, tapi juga mencari konsumen baru, untuk industri misalnya. Sudah ada calon mitra yang kami perhatikan, dan berharap dapat segera dieksekusi kesepakatan kerja samanya, karena terlihat dari Neraca Gas, keberadaan gas di Jawa Barat semakin tinggi, sementara pasokan menurun," ujarnya.
Tahun ini Nusantara Regas menargetkan mengirimkan gas alam cair (LNG) mencapai 37 kargo untuk pembangkit listrik PLN pada 2019.
Tahun lalu, anak usaha patungan antara Pertamina dan PGN ini, mengirimkan 33 kargo LNG untuk memenuhi kebutuhan 3 pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang ada di Jakarta.
"Tahun ini, informasi yang kami dapat mereka membutuhkan hingga 37 kargo. Tahun lalu kami antarkan 33 kargo, sementara kapasitas yang kami miliki sebesar 39 kargo," tutur Taufik.
Adapun pasokan LNG yang disalurkan Nusantara Regas didatangkan dari Blok Mahakam, lapangan Tangguh Papua, Bontang, dan IDD yang dikelola Eni.