Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari 28 Proyek Ditawarkan Dalam Belt and Road Initiative, China Hanya Minati 3 Proyek

Pemerintah memastikan setidaknya ada dua atau tiga proyek yang akan diambil China, dari 28 proyek yang ditawarkan dalam kerangka Belt and Road Initiative. 
Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Pandjaitan./Bisnis-Juli Etha Ramaida Manalu
Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Pandjaitan./Bisnis-Juli Etha Ramaida Manalu

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan setidaknya ada dua atau tiga proyek yang akan diambil China dari 28 proyek yang ditawarkan dalam kerangka Belt and Road Initiative. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan 28 proyek ini sudah dibuat kajiannya dan sudah diperlihatkan kepada investor dari China. "Paling tidak ada 2-3 proyek [dari 28 proyek tersebut] yang akan di-sign," papar Luhut, Selasa (13/3/2019).

Selama investor China setuju dengan persyaratan yang ditawarkan pemerintah, Luhut menegaskan proyek tersebut akan langsung diteken perjanjiannya. 

Dalam hal ini, pemerintah Indonesia menekankan dua syarat utama, yaitu skema proyek business to business dan harus saling menguntungkan kedua pihak. 

Hingga saat ini, Luhut menuturkan Indonesia memiliki banyak proyek penting. Dari daftar 28 proyek tersebut, pemerintah mencantumkan proyek-proyek a.l. Kawasan Industri Kuala Tanjung dan Sei Mangkei, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kuala Namu Aerocity.

Selain itu, ada proyek Kawasan Industri Tanah Kuning di Kalimantan Utara, Kura-kura Island Tech Park di Bali, serta Likupang Tourism Estate dan Kawasan Industri Bitung di Sulawesi Udara. Adapun, total nilai 28 proyek tersebut mencapai US$91,1 miliar. 

Data Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian mengungkapkan perkembangan proyek Belt and Road Initiative cukup positif. Kedua negara sejauh ini telah membentuk steering committee atau komite pengarah di bawah skema koridor proyek investasi yang ditawarkan Indonesia pada tahun lalu. 

Komite ini telah melakukan pertemuan pertamanya di sela-sela IMF-World Bank Annual Meeting pada Oktober 2018 lalu di Bali. 

"Kami berlanjut. Kami menjalankan rencana kami. Semua telah diselesaikan dan kami bergerak ke arah kerja sama fisik untuk menjembatani proyek-proyek tersebut," ungkap Qian dalam Forum Belt and Road Initiative yang diselenggarakan oleh Standard Chartered. 

Pada April mendatang, China akan kembali mengadakan Forum Belt and Road Initiative untuk kali kedua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper