Bisnis.com, SUKABUMI - Kementerian Perindustrian melakukan peluncurkan ke-10 Program Link and Match antara SMK dan Industri di Jawa Barat, Senin (18/3/2019). Sebanyak 440 sekolah dan 133 perusahaan industri di wilayah ini menandatangani 646 perjanjian kerja sama pelatihan dan bantuan peralatan.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Program Link and Match antara SMK dan Industri pertama kali diluncurkan pada 2017. Di Jawa Barat, peluncurkan kali ini merupakan untuk yang kedua kalinya.
"Kami telah menyelenggarakan dua kali peluncuran pendidikan vokasi di Jawa Barat, karena merupakan wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri manufaktur. Kali ini, dilakukan penandatanganan 646 perjanjian kerja sama antara 133 industri dengan 440 SMK,” ujar Airlangga pada Peluncuran Pendidikan Vokasi Link and Match SMK dengan Industri Wilayah Jawa Barat di PT Anugerah Indofood Barokah Makmur, Sukabumi, Senin (18/3/2019).
Turut mendampingi Menperin dalam peluncuran ini yaitu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad, serta Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, jumlah SMK di Jawa Barat secara keseluruhan sebanyak 287 SMK negeri dan 2.650 SMK swasta. Dengan kata lain, peluncuran kesempuluh berhasil memitrakan 14,98% SMK.
Secara nasional, jumlah SMK yang terlibat dalam program tersebut mencapai 2.612 SMK, atau 18,37% dari total SMK secara nasional sebanyak 14.218 sekolah.
Program Link and Match yang diluncurkan sejak 2017 diproyeksi telah mencakup lebih dari 400.000 siswa SMK mulai wilayah Jawa, Sumatera hingga Sulawesi.