Bisnis.com, PANGKALPINANG - Kementerian Perhubungan sudah memanggil perusahaan pabrik pesawat Boeing setelah terjadinya kecelakaan kedua pesawat seri MAX 8 keluaran terbaru pabrikan itu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan konfirmasi bahwa pihaknya sudah memanggil perusahaan pabrik pesawat asal Amerika Serikat tersebut, tetapi belum ada jawaban.
"Kami sudah komunikasi dengan Boeing. Kami sudah panggil kemarin, tidak tahu mereka mau datang kapan, kalau ada suatu temuan mereka diskusikan dengan kami," ungkapnya di sela-sela peresmian Terminal Bandara Depati Amir, Kamis (14/3/2019).
Dia menuturkan dengan terjadinya peristiwa kecelakaan yang melibatkan seri tersebut dalam waktu kurang dari 5 bulan, membuat segala kemungkinan terbuka atas keberadaan Boeing 737 MAX 8 itu, termasuk meminta penarikan kembali produk tersebut. "Segala kemungkinan tetap ada," ujarnya.
Dia menuturkan bahwa peluang penarikan kembali tersebut ada tetapi harus diingat adanya keseimbangan antara kebijakan keselamatan dan semangat mendukung iklim kondusif bagi operator maskapai.
Menhub tetap optimistis bahwa seri tersebut masih mungkin beroperasi. "Kita harus menciptakan iklim yang kondusif untuk operator, jadi jangan kita konservatif memangkas, meniadakan. Kita juga punya semangat tetap ada dengan suatu perbaikan tapi keselamatan tetap nomor satu," ungkapnya.