Bisnis.com, JAKARTA--Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) sedang menggodok rencana untuk menyelenggarakan pameran 2 kali dalam setahun.
Selama ini, di Indonesia diselenggarakan pameran mebel dan kerajinan terbesar, yaitu Indonesia International Furniture Expo (IFEX), yang diselenggarakan setahun sekali. Pameran ini rutin dilaksanakan sejak 2014.
Abdul Sobur, Sekretaris Jenderal HIMKI, menuturkan efek pameran IFEX terhadap kinerja industri mebel cukup berhasil. Order besar biasanya didapatkan dari pameran ini. Apalagi, pameran ini diikuti oleh visitor dan buyer dari 149 negara.
"Kami sedang memikirkan bagaimana kalau pameran ini diadakan dua kali dalam setahun, misal Maret dan September, walaupun tidak mudah. Di luar negeri, seperti Jerman, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat pameran diadakan dua kali," ujarnya di Jakarta, Senin (11/3/2019).
Dengan pelaksanaan pameran dua kali dalam setahun, diharapkan omzet yang didapat juga bisa naik dua kali lipat. Pada penyelenggaraan IFEx tahun lalu, tercatat on the spot transaction senilai US$350 juta dan follow up transaction senilai US$790 juta.
Menurut Sobur, pameran internasional merupakan aspek penting dalam meningkatkan ekspor mebel nasional. "Sebagus apapun produk kami, kalau tidak dikenal, siapa yang akan membeli? Di pameran, pembeli bisa melihat dan menyentuh langsung produknya," kata Sobur.
Adapun, IFEX tahun ini diselenggarakan di JIExpo, Jakarta pada 11--14 Maret 2019 dan diikuti 500 peserta pameran, baik dari dalam maupun luar negeri. Panitia menargetkan jumlah buyer mencapai 12.000 buyers.
"Kami terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas agar pengunjung bisa menikmati pameran dengan nyaman. Kami juga menerima masukan positif dari pengunjung dan peserta yang membantu kami menentukan aspek mana saja yang perlu ditingkatkan," kata Daswar Marpaung, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo selaku organizer IFEX.