Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Ubin Keramik : China Turun, India Mengancam

Penerapan bea masuk tindakan pengamanan atau safeguard terhadap impor keramik mulai berlaku pada Oktober 2018.
Ubin geometris/alibabaexpress.com
Ubin geometris/alibabaexpress.com

Bisnis.com, JAKARTA--Pabrikan keramik ubin dalam negeri memantau tren impor pada kuartal I/2019 atau seusai penerapan safeguard pada kuartal akhir tahun lalu, terutama produk asal India.

Edy Suyanto, Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), mengatakan penerapan bea masuk tindakan pengamanan atau safeguard terhadap impor keramik mulai berlaku pada Oktober 2018.

Oleh karena itu, impor sepanjang tahun lalu masih mengalami pertumbuhan sebesar 18,6% menjadi 80,32 juta m2

China, yang mendominasi impor keramik ubin selama ini, menjadi salah satu negara yang dikenakan safeguard.

Kendati demikian, bukan berarti ancaman produk impor berhenti karena India, yang merupakan produsen keramik terbesar kedua di dunia, tidak masuk dalam daftar safeguard.

"Dari lapangan, teman-teman bilang angka impor dari China turun cukup tajam. Namun, perhatian kami dari India karena pengimpor mengambil peluang dari India, kami monitor selama kuartal I bagaimana trennya," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Selain memonitor tren impor keramik ubin dari India, Edy juga menyebutkan pihaknya bakal menginspeksi produk asal negara tersebut apakah memenuhi standar yang berlaku di dalam negeri.

Pasalnya, dari segi harga, produk impor cenderung lebih murah. Namun, dari segi kualitas tidak bisa dijamin apakah sesuai dengan standar. 

Berdasarkan data Asaki, sejak 2015 hingga tahun lalu impor keramik ubin selalu mengalami pertumbuhan setiap tahun. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada 2016, yang tercatat sebesar 24,9% dengan volume mencapai 57,37 juta m2.

Pada 2017, tumbuh sebesar 18% menjadi 67,70 juta m2 dan pada tahun lalu impor naik 18,6% menjadi 80,32 juta m2


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper