Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Bersatu Pulihkan Harga CPO, Februari Aman Terkendali

Berita mengenai upaya gabungan memulihkan harga kelapa sawit serta proyeksi deflasi pada bulan Februari menjadi topik utama media massa hari ini, Jumat (29/2/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai upaya gabungan memulihkan harga kelapa sawit serta proyeksi deflasi pada bulan Februari menjadi topik utama media massa hari ini, Jumat (29/2/2019).

Berikut ringkasan sejumlah berita yang menjadi topik utama hari ini:

Bersatu Pulihkan Harga CPO. Keputusan bersama anggota Council of Palm Oil Producing Countries untuk melawan kampanye negatif dari Uni Eropa diyakini akan membawa angin segar bagi perbaikan harga crude palm oil dalam jangka panjang. (Bisnis Indonesia)

Februari Aman Terkendali. Terkendalinya harga-harga barang pangan dan bahan bakar nonsubsidi dinilai akan memicu terjadinya defl asi pada Februari. (Bisnis Indonesia)

BI Beri Sinyal Pelonggaran. Bank Indonesia menyatakan bahwa arah kebijakan moneter akan cenderung longgar bila stabilitas makroekonomi dan keuangan tetap stabil seperti saat ini. (Bisnis Indonesia)

Kinerja APBN Berpotensi Tak Atraktif. Potensi menurunnya performa penerimaan negara dari sektor migas membuat prospek kinerja penerimaan APBN 2019 tak akan seatraktif tahun lalu (Bisnis Indonesia)

Cengkeraman Bank Besar Semakin Kuat. Tahun 2018 dilewati bank besar dengan mudah. Kedigdayaan bank kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun itu masih menguasai separuh pangsa pasar industri perbankan Tanah Air. (Kontan)

Pemerintah Tawarkan Kupon SR-011 Sebesar 8,05%. Memasuki bulan Maret, pemerintah mulai menjajakan surat berharga negara (SBN) ritel anyar. Kali ini pemerintah menawarkan SBN ritel berbasis syariah, yakni sukuk ritel seri SR-011. (Kontan)

Suku Bunga Acuan Berpeluang Turun. Bank Indonesia (BI) mulai memberikan sinyal arah pembalikan kebijakan suku bunga acuan. Jika kondisi makroekonomi dan pasar keuangan stabil, bank sentral berpeluang besar menurunkan suku bunga. Pasalnya, risiko ketidakpastian global makin berkurang ketimbang perkiraan tahun lalu. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper