Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Indonesia Target Produksi 5,4 Juta Ton NPK

Tahun ini, perseroan akan membangun pabrik NPK di Aceh dengan kapasitas 500.000 ton.
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Pupuk Holding) berencana menambah kapasitas produksi pupuk jenis NPK sampai 5,4 juta ton pada 2022.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan tahun ini perseroan akan membangun pabrik NPK di Aceh dengan kapasitas 500.000 ton. Adapun nilai investasi yang digelontorkan oleh Pupuk Holding mencapai Rp1,2 triliun.

Aas mengatakan itu baru proyek pertama. Pasalnya sampai dengan 2022, perusahaan plat merah tersebut berencana menambah kapasitas produksi pupuk NPK dari semula 3 juta ton menjadi 5,4 juta ton.

"Kita pupuk indonesia merencanakan pembangunan pabrik NPK kurang lebih 2,4 juta ton. Akan dibangun di Pupuk Kujang, Pusri, Pupuk Iskandar Muda, Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim. Sekarang sudah mulai," katanya, Kamis (28/2).

Aas menambahkan untuk proyek pertama di Aceh ditargetkan dapat selesai pada 2020. Selain itu, Pupuk Holding menargetkan dapat memproduksi sekitar 12 juta ton pupuk. Kebutuhan untuk pupuk subsidi kurang lebih 9,5 juta ton, sisanya diperuntukkan bagi sektor komersial.

"Intinya kami tetap mengutamakan kepentingan pangan di dalam negeri. Kamimenyediakan untuk komersial kalo untuk kebutuhan pangan sudah terpenuhi. No- subsidi kami lakukan penjualan jika perhitungan subsidi sudah tercukupi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper