Bisnis.com, JAKARTA – Produksi baja mentah Jepang pada Januari 2019 mencatatkan level terendah dalam 10 tahun terakhir. Masalah pada fasilitas produksi dinilai menyebabkan turunnya produksi tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Japan Iron & Steel Federation (JISF), produksi baja mentah Jepang pada 2019 mencapai 8,14 juta mt. Jumlah tersebut menurun 3,8% dibandingkan Desember 2018 (m-to-m) dan menurun 9,8% secara tahunan (y-o-y).
Jumlah tersebut tercatat sebagai produksi baja mentah terendah Jepang dalam 10 tahun terakhir, di mana produksi terendah sebelumnya terjadi pada Juli 2009 sejumlah 7,66 juta mt.
Dilansir dari situs South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI), pihak JISF menjelaskan bahwa menurunnya produksi bukan disebabkan perlambatan permintaan, tetapi karena kendala di sisi penawaran akibat masalah pada fasilitas produksi.
"Masalah fasilitas secara fisik menurunkan hasil produksi baja secara keseluruhan," ujar pihak JISF, Senin (26/02/2019).
JFE Steel, pabrik terintegrasi terbesar kedua di Jepang, diperkirakan kehilangan total 1,4 juta mt produksi baja mentah dalam kurun Oktober 2018–Februari 2019 akibat masalah pada tiga fasilitas blast furnace miliknya.
Berdasarkan data JISF, produksi hot rolled coil Jepang pada Januari 2019 menurun 0,6% dibandingkan Desember 2018 (m-to-m) dan 12,1% secara tahunan (y-o-y). Selain itu, produksi H-Beams pada Januari 2019 meningkat 0,1% dibandingkan Desember 2018 (m-to-m) tetapi menurun 5% secara tahunan (y-o-y).