Bisnis.com, JAKARTA -- Astra Infra, lini infrastruktur PT Astra International Tbk. melansir belum membukukan keuntungan dari portofolio di bisnis jalan tol. Keuntungan diperkirakan baru bisa diperoleh dalam 2-3 tahun ke depan sejalan dengan peningkatan trafik.
Direktur Keuangan Astra Infra, Thomas Tan mengatakan saat ini empat ruas tol sudah beroperasi penuh dan terhubung dengan ruas-ruas lainnya di koridor Trans Jawa. Sementara itu, dua ruas lainnya masih dalam tahap konstruksi.
Empat ruas yang sudah beroperasi yaitu Tangerang - Merak, Cikopo - Palimanan, Semarang - Solo, dan Jombang - Mojokerto. Adapun, dua ruas yang masih dalam tahap pembangunan yaitu Kunciran - Serpong dan Serpong - Balaraja.
Menurut Thomas, trafik di empat ruas yang sudah beroperasi terus mengalami tren kenaikan. Bahkan, trafik tetap naik rata-rata 20% setelah tarif di seluruh ruas jalan tol di koridor Trans Jawa diberlakukan pada 21 Januari 2019 lalu.
"Saat ini EBITDA [earnings before interest, taxes, depreciation and amortization] sudah di atas Rp1 triliun. PAT [profit after tax] akan signifikan 2-3 tahun lagi. Kita harus tahu, infrastruktur harus sabar karena jangka panjang," jelas Thomas kepada Bisnis, Senin (25/2/2019).
Dia menambahkan, kontribusi Astra Infra saat ini terhadap pendapatan Astra International juga belum signifikan. Namun, dalam beberapa tahun ke depan dia berharap kontribusi akan terus meningkat.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan Astra International, per September 2018, pendapatan dari segmen logistik dan infrastruktur mencpai Rp5,4 triliun. Jumlah tersebut setara 3% dari total pendapatan Astra International sebanyak Rp174,88 triliun.