Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Tbk. membidik dua kontrak pembangunan bendungan sepanjang tahun ini.
Direktur Operasi I PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan bahwa dirinya belum bisa memproyeksi nilai kontrak pembangunan yang ingin diraih tahun ini.
Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat belum merilis secara resmi lelang pembangunan bendungan.
"Tahun ini kami belum tahu karena sembilan bendungan tersebut ada yang masing-masing dibagi menjadi dua paket, mungkin tahun ini hanya dua bendungan saja," jelas Agung kepada Bisnis.com, Rabu (9/1/2019).
Kementerian PUPR bakal melelang kontrak pembangunan sembilan bendungan sepanjang tahun ini.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan bahwa lelang proyek pembangunan bendungan merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan dalam periode 2015—2019.
Baca Juga
"Beberapa yang akan dilelang, Pelosika, Riam Kiwa, di Papua juga ada. Yang mana dulu [proyek yang dilelang] tergantung kesiapannya," ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, sepanjang 2018, WIKA meraih lima paket pembangunan bendungan senilai Rp4,28 triliun. Kelima paket itu adalah kontrak pembangunan Bendungan Manikin paket I, Bendungan Tugu tahap II, Bendungan Sadawarna paket I, Bendungan Randugunting, dan Bendungan Tiga Dihaji paket IV.
Berdasarkan nilai kontrak, pembangunan Bendungan Manikin paket I menjadi kontrak bendungan terbesar yang diraih WIKA sebesar Rp1,02 triliun.
Adapun, nilai kontrak empat paket lain berkisar Rp690,71 miliar—Rp970,32 triliun.
Perolehan kontrak bendungan baru pada 2018 turut menambah portofolio WIKA di sektor bendungan.
Sebelumnya, BUMN itu telah memenangi kontrak pembangunan Bendungan Sukamahi, Cipanas, dan Kuningan.
