Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai pengembang swasta yang beramai-ramai masuk ke bisnis pembangkit listrik serta pengkajian efektivitas PPh final menjadi topik utama media massa hari ini, Senin (25/2/2019).
Berikut ringkasan sejumlah berita yang menjadi topik utama hari ini:
Konglomerat di Bisnis Setrum. Tingginya kebutuhan setrum di Tanah Air dan adanya kepastian pembelian listrik membuat pengembang swasta beramai-ramai masuk ke bisnis pembangkit. Namun, bisnis ini masih didominasi oleh konglomerasi besar. (Bisnis Indonesia)
Efektivitas PPh Final Dikaji. Kementerian Keuangan tengah mengkaji efektivitas penerapan skema tarif final bagi sektor konstruksi dan real estat karena skema tarif saat ini kurang merepresentasikan nilai ekonomi dari sektor itu. (Bisnis Indonesia)
Di Balik Perubahan Diksi Bank Sentral. Paparan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) Kamis (21/2), menyisakan kebingungan di banyak kalangan, mulai dari pasar hingga ekonom, media tidak terkecuali. (Bisnis Indonesia)
Pemerintah Biayai 762.744 Debitur. Pemerintah telah menyalurkan pembiayaan ultra mikro (UMi) untuk pengembangan usaha senilai Rp2,1 triliun kepada 762.744 debitur (Bisnis Indonesia)
Belanja Pemerintah Pacu Laju Ekonomi Menuju 5%. Realisasi belanja pemerintah pusat pada Januari 2018 mencatatkan pertumbuhan positif. Pemerintah berupaya mengoptimalkan penggunaan dana belanja yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi triwulan I-2019. Pasalnya, ekonomi global tengah tumbuh melambat akibat perang dagang. (Kontan)
Rupiah & Minyak Ancam Anggaran. Pemerintah seharusnya menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2019. Pasalnya, dua asumsi dasar ekonomi makro untuk penyusunan APBN 2019 jauh dari realisasi untuk sementara ini. Perubahan itu menjadi ancaman serius bagi pendapatan negara. (Kontan)
Kontrol Harga Saat dan Pasca Penawaran Umum. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan baru soal mekanisme stabilisasi harga saat penawaran umum. Peraturan ini merupakan pembaruan dari aturan Bapepam tahun 1996 tentang hal serupa. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
